Kapasitasaun Juventude iha Suco Bauro

Dezenvolvimento rekursu humanu sai fator determinante ba prosesu hotu-hotu iha pais ne’ebe sei iha kategoria treseiru mundo. ho ida ne’e estudante universitario husi suco Bauro kolabora hamutuk ho estrutura nivel suco no aldeia hodi promove estudante no juventude liu husi treinamentu oi-oin mak hanesan treinamentu ba informatika, lideransa, administrasaun iha suco refere. inisiativa husi intelektuais hirak ne’e hodi aumenta kapasidade juventude no estudante husi nakukun ba naroman.

Advertisement

MANUAL ESS/KKN

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.            Pengertian Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Kuliah kerja nyata adalah kegiatan mahasiswa program S-1 tingkat akhir yang berestatus kurikuler yang dilakukan diluar kampus yang diorganisir oleh panitia ESS yang dibentuk oleh Universitas. Kegiatan inti kuliah kerja nyata meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagaimana termuat dalam peraturan akademik Universidade Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) khususnya berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian kuliah kerja nyata dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara pengabdian masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang bersifat ekstrakurikuler, yang dilaksanakan oleh mahasiswa program S-1.

Dasar kuliah kerja nyata (KKN)

Pelaksanaan kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib mahasiswa program S-1 di Universidade Oriental Timor-Lorosa’e dengan bobot 3 SKS berdasarkan peraturan akademik Universidade Oriental Timor Lorosa’e. kuliah kerja nyata diharapkan dapat meningkatkan peranan perguruan tinggi di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang diarahkan pada:

  1. Universidade Oriental Timor Lorosa’e adalah salah satu Universitas Swasta sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Mendidik mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap kemajuan bangsa dan Negara Timor-Leste.
  3. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan bangsa.

 

1.2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Tujuan yang diharapkan dari kuliah kerja nyata antara lain:

  1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat. Dalam arti mahasiswa langsung menemukan, merumuskan dan merencanakan permasalah pembangunan yang dialami oleh masyarakat secara programatis dan interdisipliner.
  2. Mahasiswa dapat memberikan/menyumbangkan pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya dalam upaya menumbuhkan serta mempercepat kader-kader pembangunan.
  3. Meningkatkan hubungan Universidade Oriental dengan pemerintah daerah, instansi teknis, dan masyarakat sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih berperan  dan menyesuaikan kegiatan pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan nyata masyarakat yang sedang membanguna.

 

 

1.3.       Sasaran dan Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Kuliah Kerja Nyata mempunyai tiga komponen sasaran penting yaitu  mahasiswa /peserta, masyarakat/pemerintah, dan perguruan tinggi. Mengacuh pada tiga sasaran tersebut, maka manfaat yang diperoleh masing-masing kelompok antara lain:

 

  1. a.      Mahasiswa/Peserta
  2. Memperdalam dan memperoleh tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayat adanya keterkaitan dan ketergantungan serta memahami akan perlunya kerja sama.
  3. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni yang dipelajari untuk pelaksanaan pembangunan di Negara Timor-Leste.
  4. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
  5. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar pribadi sebagai mahasiswa dalam menelaah, merumuskan, dan memecahkan masalah secara pragmatis ilmiah.
  6. Memperdalam pengertian terhadap seluk beluk keseluruhan masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
  7. Membina mahasiswa sebagai motivator, dinamisator, dan fasilitator yang handal dan professional di tengah-tengah masyarakat.
  8. Memberi pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan, sehingga terbentuk sikap, mental dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
  9. Melalui pengalaman bekerja dalam penelaahan, merumuskan dan memecahkan masalah-masalah sosial ditengah-tengah masyarakat secara professional.
  10. b.      Pemerintah dan Masyarakat
    1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
    2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan merencanakan pembangunan.
    3. Memperoleh pengalaman dan mengali dan menumbuhkan potensi masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
    4. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga kelanjutan pembangunan dapat terjamin.
    5. Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan yang berada di bawah tanggungjawabnya.
  11. c.     Perguruan Tinggi
    1. Memperoleh umpan balik sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang dibina dan dikembangkan dapat menyesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
    2. Memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat dipakai sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangkan penelitian.
    3. Meningkatkan, memperluan, dan mempererat kerjasama antara masyarakat, instansi atau departemen lain yang ada kaitannya dengan kegiatan KKN mahasiswa.
    4. Ilmu yang diberikan dan dikembangkan di Perguruan Tinggi dapat menyumbangkan dan sanggup memberikan konstribusi yang positif dan pasti dalam gerak pembangunan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PROGRAM KULIAH KERJA NYATA

 

2.1. Tujuan Program KKN

            Tujuan program kuliah kerja nyata yang merupakan salah satu dari bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universidade Oriental Timor Lorosa’e  yang bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang professional, yang terampil dan peka dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Timor-Leste.

 

2.2. Status Kuliah Kerja Nyara

            Status kuliah kerja nyata merupakan salah satu mata kuliah yang berestatus kurikuler pada program strata satu (S-1) dengan bobot 3 SKS dan wajib lulus. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN meliputi kegiatan kelompok maupun kegiatan individu tetapi nilai bersifat individual dan komponen penilaian meliputi:

  1. Pembekalan
  2. Kerja lapangan dan;
  3. Pertanggungjawaban laporan kerja selama di lapangan

2.3. Ciri-ciri khusus KKN/ESS

            Program kuliah kerja nyata Universidade Oriental Timor Lorosa’e lebih menitikberatkan pada bidang pendidikan, sosial dan ekonomi.

2.4. Kelembagaan

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan program wajib Universidade Oriental Timor Lorosa’e yang dilakukan setiap tahun akademik bagi mahasiswa-mahasiswa yang telah memenuhi syarat. Untuk menyelenggarakan program KKN pada periode 2013 di bentuk panitia KKN (Komisaun Organizadora) yang melibatkan tenaga-tenaga edukatif maupun tenaga administrasi di lembaga pendidikan Universidade Oriental. Komisaun organizadora telah diangkat dan telah ditetapkan dalam surat keputusan Rektor Universidade Oriental Timor-Lorosa’e, sehingga secara struktur kelembagaan dan segala kegiatan yang dilakukan akan mempertanggungjawabkan kepada Rektor melalui pembantu Rektor untuk urusan akademik.

Dengan struktur panitian persiapan program KKN sebagai berikut:

  1. Struktur Panitia KKN periode 2013
  • Pelindung/Penasehat               :
  1. DR. Roberto Seixas Miranda Jerónimo
  2. Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA
  3. Eng. Cecilio da Costa Alves (Cand. S2)
  4. Eng. Ricardo da Costa Ribeiro (Cand. S2)
  5. Dr. Evangelino Aguas, SH.,M.MP
  6. Dekan Fakultas
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas CISPOL
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Pertanian
  • Fakultas FKIP
  • Fakultas Kesehatan
  • Penanggungjawab                   : DR. Roberto Seixas Miranda Jerónimo
  1. Ketua Panitia  KKN  : Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA
  2. Sekretaris                    : Eng. Justino Mendes
  3. Teknisi Administrasi   :
  • Carlito da Silva, L.Ec
  • Dr. Arlindo do Ceu Fatima, L.Ec
  1. Administrasi Keungan:
  • Eng. Cecilio da Costa Alves (Vice – II)
  • Dra. Sonia Dos Santos Braga (Chefe Finansas)
  • Justalina Maria (Tezoreiru)
  1. Pembekalan dan Seminar

Ketua                          : DR Roberto Seixas Miranda Jerónimo

Wakil                           : Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA

  • Eng. Eusebio Dias Quintas, M.MA
  • Eng. Cecilio da Costa Alves
  • Eng. Ricardo da Costa Ribeiro
  • Dr. Evangelino Aquas, SH.,M.MP
  1. Fasilitator Pembekalan dan Seminar
  • Carlito da Silva, L.Ec
  • Dr. Arlindo do Ceu Fatima
  • Eng. Justino Mendes Pereira
  1. Konsumsi

Ketua                          : Dra. Sonia dos Santos Braga

Anggota                      :

  • Justalina Maria
  • Manuela do Rosario
  • Ermelinda …………………..
  1. Logistik

Koordinator                : Eng. Cecilio da Costa Alves

Anggota                      :

  • Julio Ximenes
  • Feliciano da Costa

 

 

 

  1. Pembangian tugas dan tanggungjawab panitia KKN/ESS periode 2013 sebagai berikut:
    1. 1.      Ketua Panitia:
  • Mengkoordinir seluruh kegiatan panitia ESS
  • Menyusun proposal dan anggaran biaya ESS
  • Menandatangani surat keluar bersama sekretaris
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat
  • Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan ESS kepada Rektorat
  1. 2.      Sekretaris:
  • Bersama ketua menyusun proposal kegiatan dan anggaran biaya ESS,
  • Bersama ketua menandatangani surat-surat keluar,
  • Bersama ketua menyelenggarakan dan memimpin rapat panitia ESS,
  • Mengantikan fungsi ketua selama berhalangan,
  • Bersama bendahara dan teknisi administrasi untuk merencanakan ATK,
  • Mengkoordinir pembuatan manual ESS bersama koordinator bidang administrasi
  • Membuat kearsipan surat-surat keluar dan masuk,
  • Mengelompokan calon peserta ESS bersama bidang pembekalan,
  • Merekapitulasi nilai ESS,
  • Bersama ketua, dan bagian keuangan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan ESS.
  • Menetapkan dan mengumumkan calon peserta ESS yang tidak memenuhi persyaratan.
  1. 3.      Bendahara:
  • Bersama ketua menyusun anggaran biaya ESS,
  • Menyiapkan nota bon atau arsip lainnya yang berhubungan dengan keuangan.
  1. 4.      Bidang pembekalan dan seminar
  • Merencanakan dan mengelola kegiatan pembekalan bersama sekretaris,
  • Bersama sekretaris merencanakan dan mengelola kegiatan pembekalan,
  • Mengelompokan peserta ESS menurut lokasi bersama sekretaris dan bidang administrasi,
  • Melakukan koordinasi dengan pemerintah tentang program ESS bersama ketua dan sekretaris untuk mendapatkan dukungan kalau diperlukan,
  • Merencanakan dan menyusun program bersama sekretaris binaan ESS untuk suco atau distrito tertentu,
  • Koordinasi dengan DPL untuk memantau kegiatan lapangan
  1. 5.      Teknisi Administrasi
  • Koordinasi dengan ketua panitia dan sekretaris untuk menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan program ESS.
  • Memberikan pelayanan secara administrasi kepada calon peserta ESS.
  1. 6.      Bidang Logistik:
  • Mengusahakan perlengkapan yang diperlukan peserta calon ESS.
  • Merencanakan segala fasilitas yang diperlukan pada waktu: pembekalan, pelepasan peserta ESS, dan lain-lain.

2.5. Jangka Waktu

Pelaksanaan kegiatan ESS periode 2013 ini, dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai dari tanggal 11 bulan September tahun 2013 sampai dengan tanggal 11 Bulan Oktober tahun 2013. Tempat di Dili, Baucau dan Ainaro.

Tahap persiapan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Tahap persiapan                      : 4 Minggu

Tahap ini merupakan kegiatan pendaftaran calon peserta ESS, seleksi dan pengumpulan informasi, pembekalan, pengelompokan calon peserta, konsultasi dengan DPL, pelepasan dan pemberangkatan ke lokasi

  1. Tahap kegiatan lapangan         : 2 Bulan

Kegiatan lapangan atau lokasi meliputi: survey/inventarisasi masalah, pimilihan, penyusunan dan pelaksanaan program

  1. Tahap kegiatan akhir               : 4. Minggu

Tahap ini meliputi penyusunan laporan individu atau kelompok, ujian laporan dan penyerahan laporan kepada yang berhak.

2.6. Lokasi Pelaksanaan ESS periode 2013

Berdasarkan hasil survey oleh panitia ESS dan melalui rapat koordinasi bersama pimpinan Universidade Oriental Timor Lorosa’e maka Distrito, Sub Distrito, Suco, Aldeia yang ditetapkan menjadi lokasi ESS (Desa Binaan) Universidade Oriental Timor Lorosa’e seperti pada tabel berikut ini:

No

Distrito

Sub distrito

Suco

Aldeia

1

Dili

2

Baucau

3

Ainaro

 

Jumlah Lokasi

 

 

2.7. Persyaratan Calon Peserta ESS

2.7.1. Syarat yang harus dipenuhi:

a)    Calon peserta terdaftar sebagai mahasiswa UNITAL tahun akademik 2013, semester genap, dengan menunjukkan bukti Her-Registrasi dari semester 1 sampai akhir

b)   Calon peserta bebas teori atau lebih mencapai minimal 120 – 130 SKS dengan membawah surat keterangan dari ketua jurusan pada masing-masing fakultas

c)    Calon peserta yang sedang hamil, maka saat pendaftaran harus membawah surat keterangan dari dokter dan surat persetujuan dari orang tua/suami

d)   Calon peserta ESS harus membayar biaya pendaftaran sebesar $ 125.00 (Seratus Dua Puluh Lima Dollar America) di bagian finansas tanpa cicilan

e)    Calon peserta ESS yang sudah mendaftar, jika ingin membatalkan maka akan mengenakan biaya administrasi sebesar 50%

f)    Apabila calon peserta tidak memenuhi persyaratan yang telah diuraikan pada point “a – f” maka peserta tidak diijinkan untuk mengikuti program ESS

2.7.2. Kewajiban Peserta ESS

a)    Peserta wajib tinggal di lokasi selam waktu yang ditentukan,

b)   Wajib membuat dan mengisi program kerja yang meliputi, matrik program kerja, matrik rencana pelaksanaan program kerja, matrik pelaksanaan program kerja dan catatan harian,

c)    Wajib melaksanakan tugas-tugas ESS termasuk menyusun laporan kerja,

d)   Wajib menjaga nama baik Almamater UNITAL dengan menghindari perbuatan tercela,

e)    Wajib menciptakan hubungan baik dengan semua pihak yang terkait dengan kegiatan ESS.

2.7.3.      Sanksi bagi peserta ESS

Peserta ESS yang melanggar point-point pada “2.7.2” di atas dapat dikenakan sanksi berupa:

a)    Peringatan lisan,

b)   Peringatan tertulis,

c)    Perpanjangan masa ESS atau mengulang ESS-nya,

d)   Penarikan dari lokasi sebelum masa ESS berakhir dalam arti (Gagal),

e)    Peserta yang terkena sanksi atau gagal dalam melaksanakan tugas maka harus mengulang pada kesempatan berikutnya dan proses sama seperti calon baru,

f)    Jika kasusnya diketahui setelah peserta yang bersangkutan ditarik dari lokasi maka:

  • Ujian ESS ditangguhkan sampai kasusnya dapat diselesaikan dengan tuntas,
  • Apabila nilai ESS yang telah diperolehnya, maka nilai tersebut dapat dibatalkan dan bisa dinyatakan berlaku kembali jika masalah tersebut telah diselesaikan secara tuntas yang disertai bukti-bukti yang sah dari pihak berwenang.

 

2.8.            Bimbingan dan Pengawasan

Dalam melaksanakan kegiatan ESS, maka peserta akan dibimbing dan diawasi oleh DPL dan pengawas.

  1. Peran dan Tugas

1)      Membimbing dan membina peserta agar dapat mencapai hasil yang optimal,

2)      Menyerahkan peserta kepada penanggungjawab pemerintah suco atau lokasi,

3)      Menjadi mediator antara peserta dengan pejabat setempat, tokoh masyarakat, komisaun organizadora sehingga terjadi hubungan selaras dan serasi yang paling menguntungkan,

4)      Menginventarisasi kasus-kasus dilokasi, mengatasi dan melaporkan kepada panitia komisi (komisaun organizadora),

5)      Wajib melaksanakan bimbingan ke lokasi sekurang-kurangnya 5 kali dan bersedia hadir kapan saja jika peserta memerlukan bantuannya.

  1. b.      Profil

Menyadari peranan dan tugas seorang DPL sangat besar maka dibutuhkan profil yang memenuhi antara lain:

1)      Secara fisik dan mental mampu melaksanakan tugas di lapangan,

2)      Memiliki integritas yang tinggi dan kepribadian yang baik,

3)      Mudah menyesuaikan diri dan menyenangi lingkungan yang ada,

4)      Dapat mandiri dan memecahkan masalah dan memahami cara-cara maupun aturan berorganisasi.

  1. c.       Pengawas

Untuk melaksanakan program ESS, maka dibutuhkan badan pengawan yang disebut Supervisor. Tim tersebut terdiri dari pimpinan Universidade (Rektor, Vice Rektor – I, II, III dan Pro Rektor), pimpinan fakultas (Dekan) dan perwakilan panitia ESS.

Fungsi survey antara Supervisor antara lain:

  1. Mengawasi, merencanakan maupun melaksanakan kegiatan panitia ESS,
  2. Mengawasi pelaksanaan program, bimbingan dan evaluasi yang dilakukan oleh DPL,
  3. Mengawasi dan melaksanakan program peserta ESS di lokasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PERSIAPAN KULIAH KERJA NYATA (KKN/ESS)

 

3.1.            Tahap Persiapan Awal

a)      Pembentukan dan pemilihan ketua panitia komisaun organizadora melalui hasil rapat rektorat,

b)      Ketua panitia terpilih selanjutnya mengadakan koordinasi dengan pimpinan fakultas atau unit yang melengkapi susunan kepanitiaan,

c)      Menyusun kalender kerja ESS periode 2013 dan mengumumkannya sebelum masa pendaftaran calon peserta ESS,

d)     Menyusun anggaran dan manual pelaksanaan ESS.

3.1.2.      Tahap Persiapan

Persiapan Intern

a)      Pendaftaran mahasiswa calon peserta,

Mahasiswa calon peserta ESS bebas menentukan kapan akan mengikuti ESS, mereka yang telah siap dan merasa memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri di komisaun organizadora ESS sesuai jadwal pendaftaran yaitu tanggal 27 Agustus sampai dengan 08 Sepetember 2013,

b)      Pembelakan peserta ESS

Pembekalan peserta ESS selama 1 hari yakni tanggal  9 September 2013

Pembekalan bertujuan untuk:

  • Ø Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis serta membina calon peserta agar dapat melaksanakan tugasnya di lapangan dengan baik,
  • Ø Memberikan bekal kepada calon peserta ESS agar dapat mempergunakan waktu secara efisien dan efektif,
  • Ø Memberikan pengetahuan tentang tata karma dan sopan santun kehidupan di daerah-daerah kepada calon peserta,
  • Ø Memberikan informasi secara garis besar tentang situasi dan kondisi yang menjadi daerah kerja.
  • Ø Materi pembelakan meliputi, bidang pendidikan, administrasi, keorganisasian dan sebagainya. Pembekalan dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas atau diskusi. Penyaji dalam pembekalan adalah tenaga UNITAL atau instansi luar yang terkait dengan kegiatan ESS.

c)      Pembagian Lokasi ESS

Pembagian calon ESS

akan dilakukan menjelang atau bersamaan berakhirnya acara pembekalan. Penyusunan dan pembagian kelompok tersebut didasarkan pada kebutuhan dan kondisi lokasi yang diatur oleh komisaun organizadora dan ditetapkan melalui surat keputusan Rektor.

d)     Konsultasi dengan DPL

Setiap kelompok mahasiswa ESS diwajibkan berkonsultasi dengan DPL-nya masing-masing. Konsultasi dapat dilakukan setiap saat, sedangkan waktu dan tempat diatur oleh DPL. Konsultasi berisi penjelasan/informasi oleh DPL tentang kondisi lokasi yang akan dituju. Perlengkapan yang dibutuhkan yang berkaitan dengan ESS hendaknya disampaikan pada saat konsultasi tersebut.

e)      Upacara pelepasan dan pemberangkatan

Upacara pelepasan ESS dilaksanakan pada saat atau beberapa hari sebelum pemberangkatan. Penyelenggara upacara pelepasan adalah komisaun organizadora ESS, sedang pelepasan dilakukan oleh pimpinan Universidade. Upacara pelepasan dihadiri oleh pimpinan Universidade Oreintal, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para DPL dan peserta. Pemberangkatan peserta diatur oleh komisaun organizadora ESS dengan memperhatikan keadaan dan fasilitas yang ada.

Persiapan Ekstern

a)      Pada langka ini komisaun organizadora ESS mengadakan pendekatan kepada pimpinan pemerintah (Suco, Sub-Distrito dan Distrito) dan instansi terkait yang sekiranya dapat menerima program ESS dari Universidade Oriental Timor Lorosa’e.

Prosedurnya adalah sebagai berikut:

  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan distrito atau instansi terkait,
  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan sub distrito atau instansi terkait,
  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan instansi yang telah ditentukan,
  • Mengurus perijinan kepada pihak yang berwenang.

b)      Pertimbangan pemilihan lokasi

Penentuan wilayah atau lokasi ESS khususnya instansi atau yang menjadi lokasi ESS perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  • Daerah tersebut membutuhkan bantuan ESS,
  • Secara geografis daerah tersebut dapat dijangkau oleh Universidade,
  • Di daerah tersebut cukup banyak sasaran atau permasalah yang dapat digarap,
  • Kondisi sosial politik dan keamanan memungkikan.

c)      Survey lokasi oleh DPL atau tim yang ditugaskan

Setelah semua perjanjian terselesaikan, setelah dilakukan survey lapangan oleh DPL atau tim yang ditujuk sesuai dengan lokasi yang ada. Semua data yang diperoleh selama survey di lapangan dicatat, kemudian diinformasikan kepada mahasiswa sehingga dapat mempersiapkan diri terutama dalam merencanakan program kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PROGRAM KULIAH KERJA NYATA

 

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS) terdiri dari berbagai kegiatan yang semuanya wajib dilaksanakan oleh peserta KKN, sedangkan DPL hanya bertugas untuk membimbing kegiatan yang sudah terprogram.

4.1.            Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan oleh peserta ESS pada minggu pertama setelah diterjunkan ke lokasi. Tujuan survey adalah untuk mengetahui dan mengindentifikasi permasalah-permasalah yang ada pada masyarakat, instansi dan lembaga-lembaga termasuk porensi masyarakat yang sekiranya dapat dijadikan sebagai factor pendukung dalam melaksanakan program ESS.

4.2.            Inventarisasi Masalah

Semua data dan permasalah yang diperoleh selama survey diinventarisasi dan dikelompokkan sesuai dengan bidang program ESS. Bidang program ESS yang dimaksud yaitu program pendidikan, pertanian, sosial budaya, olah raga dan lain-lain.

4.3.            Pemeliharaan Program Kegiatan

Program kerja dipilih dari masalah-masalah yang sudah diinventarisasi dan dikelompokkan sesuai dengan program ESS dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  • Kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah setempat,
  • Pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa,
  • Waktu yang tersedia,
  • Sarana dan dana,
  • Potensi alam dan penduduknya.

Program yang telah dipilih harus disusun menurut bidang, sifat dan jenis kegiatannya.

4.4.            Penyusunan Program

Program yang sudah dipilih dan disusun seperti yang telah dikemukakan diatas selanjutnya dimasukkan ke matrik. Program kerja (Lampiran 5) yang dilengkapi dengan isian sesuai dengan kolom yang disediakan. Matrik program kerja yang sudah diisi selanjutnya merencanakan secara rinci dalam rencana matrik rencana pelaksanaan program kerja (lampiran 6) yang merupakan kesiapan mahasiswa/I yang bersangkutan untuk mulai melaksanakan program-programnya. Program yang dapat dilaksanakan adalah program yang telah direncanakan dan mencapat persetujuan dari pejabat setempat yang disahkan oleh DPL.

4.5.            Pelaksanaan Program

Kegiatan pelaksanaan program setiap hari harus dicatat pada catatan harian (lampiran 8) secara individu. Disamping itu, dicatat pula pada matrik pelaksanaan program kerja yang menjadi tolak ukur kegiatan. Catatan harian dan matrik pelaksanaan program kerja merupakan sumber utama untuk menyusun laporan baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian, DPL harus selalu membimbing dan memperhatikan pengisian catatan harian maupun matrik pelaksanaan program.

4.6.            Kegiatan Insidentil

selama dilokasi ESS tidak jarang mahasiswa harus melaksanakan kegiatan yang sama sekali tidak terprogram. Hal ini terjadi akibat kegiatan tersebut datang secara mendadak, misalnya rapat, bakti sosial dan lain-lainnya. Kegiatan semacam itu dimasukkan ke dalam kelompok kegiatan insidentil. Pelaksanaan kegiatan insidentil inipun harus dicatat dalam catatan harian dan matrik pelaksanaan program kerja, tetapi tidak termasuk dalam matrik rencana pelaksanaan program kerja.

4.7.            Program Tambahan

Kadang-kadang kegiatan kuliah kerja nyata  yang sudah terprogram  dan sedang berlangsung, ternyata muncul permintaan kegiatan diluar program oleh pimpinan setempat atau organisasi tertentu, maka program baru tersebut dimasukkan ke dalam program tambahan, dan dicatat pada matrik rencana pelaksanaan program kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENULISAN LAPORAN KKN/ESS

 

5.1.  Macam Laporan

Peserta KKN dalam melaksanakan kegiatannya diwajibkan membuat tiga macam laporan yakni:

  1. Laporan Obsevasi
  2. Laporan Individu
  3. Laporan Kelompok

5.2.  Teknik Penyusunan Catatan Harian

Catatan harian merupakan kegiatan peserta ESS untuk mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh individu setiap hari selama berada dilokasi. Format yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 7

5.3.  Teknik Pembuatan Laporan

Dalam penyusunan laporan di bagi atas dua kelompok yaitu:

  1. Laporan awal atau laporan observasi:

Laporan observasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peserta tentang hasil observasi yang telah diidentifikasi permasalahan yang ada di lokasi secara kelompok pada minggu pertama. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka dipilih dan ditetapkannya dalam program kerja untuk ditindaklanjuti,

  1. Laporan akhir:

Laporan akhir dilakukan setelah semua kegiatan dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan ini terbagi atas dua yaitu:

Laporan Individu:

Laporan individu isinya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan, baik yang diprakarsainya sesuai dengan disiplin ilmu, maupun kegiatan-kegiatan yang hanya diikutinya dari pemrakarsa lain. Acuhan penysusunan adalah catatan harian.

Laporan Kelompok:

Laporan kelompok disusun berdasarkan hasil analisis umum yang dilakukan oleh semua peserta dalam kelompok tersebut. Analisis tersebut mengacu pada matrik rencana pelaksanaan program kerja dan matrik pelaksanaan program kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja. Penyusunan laporan ini secara kelompok dan dikoordinasi oleh coordinator.

Penyusunan laporan awal dan laporan akhir akan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL). Khususnya laporan akhir (laporan individu dan laporan kelompok), sebelum dijilid akan diadakan ujian pertanggungjawaban yang dilakukan oleh DPL atau tim yang ditunjuk oleh komisaun organizadora KKN.

Kegiatan dan Sistematika Penyusuanan Laporan yakni:

  1. Kebutuhan umum pembuatan:
  • Laporan diketik pada kertas berukuran kwarto (80 gram),
  • Laporan diketik dengan jarak 1.5 spasi,
  • Dengan batas-batas pengetikan seperti berikut ini:
  • Batas tepi atas (Top)               : 4 cm
  • Batas tepi bawah (Bottom)     : 3 cm
  • Batas tepi kiri (Left)               : 4 cm
  • Batas tepi kanan (Right)         : 3 cm
  • Ø Sampul berlapis karton,
  • Ø Laporan dijilid dengan warna/cover sebagai berikut:
  • Laporan Observasi                  : warna hijau
  • Laporan Individu                    : sesuai warna fakultas,
  • Laporan kelompok                  : sesuai warna Almamater
    • Laporan observasi dibuat secara kelompok sedangkan laporan akhir kegiatan terbagi dua yaitu laporan kelompok dan laporan individu,
    • Pengadaan Laporan:
  1. Laporan obsevasi dibuat tiga tangkap
  • Lokasi/Peserta                 : 1 buah
  • DPL                                : 1 buah
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  1. Laporan Individu dibuat dua rangkap:
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  • Lokasi/Suco                    : 1 buah
  1. Laporan Kelompok dibuat empat rangkap:
  • Suco                                : 1 buah
  • Sub Distrito                     : 1 buah
  • Distrito                            : 1 buah
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  • Bagi mahasiswa yang ingin memiliki laporan individu/kelompok, dapat diusahakan sendiri,
  • Laporan observasi dikumpulkan paling lambat seminggu setelah peserta berada dilokasi,
  • Laporan sah bila telah ditandatangani oleh pimpinan setempat dan DPL,
  • Laporan observasi, individu dan kelompok diserahkan ke komisaun organizadora KKN melalui DPL,
  • Halaman pengesahan dan cover laporan dapat dilihat pada lampiran (1,2,3,4).
  1. Sistematika penyusunan laporan
    1. 1.      Laporan Observasi:

Judul

Persetujuan DPL

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I Pendahuluan

  1. Tujuan dan Pentingnya KKN/ESS
  2. Hasil kegiatan observasi

BAB II Permasalah dan Pemecahannya

  1. Permasalahan
  2. Alternatif Permasalahan

BAB III Program dan Pelaksanaan

  1. Program
  2. Pelaksanaan

BAB IV Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Lampiran

  1. 2.      Laporan Individu dan Kelompok

Judul

Persetujuan DPL

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I Pendahuluan

  1. Latar Belakang
  2. Keadaan Umum Wilayah
  3. Potensi Wilayah

BAB II Permasalah dan Pemecahannya

  1. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
  2. Alternatif Penyelesaiannya

BAB III Pelaksanaan Kegiatan

  1. Program-program kegiatan KKN/ESS
  2. Pelaksanaan KKN/ESS

BAB IV Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan KKN/ESS

  1. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
  2. Cara mengatasinya

BAB V Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Lampiran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VI

PENILAIAN KULIAH KERJA NYATA / ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

 

6.1.  Pengertian

Penilaian merupakan bagian dari system kuliah kerja nyata (KKN/ESS) Universidade Oriental Timor Lorosa’e. penilaian terhadap program dimasukkan untuk mengetahui proses dan kemajuan pelaksanaan, sehingga dapat diketahui pula tingkat keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan, sehingga dapat diketahui pula tingkat keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program secara keseluruhan. Pada umumnya penilaian ESS meliputi semua prestasi fisik dan non fisik yang ditujukkan bagi program ESS. Wilayak kerja dan prestasi ESS. Penilaian terhadap program ESS dan wilayah kerja dilakukan bersama oleh komisaun organizadora, sedangkan penilain terhadap kegiatan pertama mahasiswa sebagai pelaksana ESS dilokasi mempunyai fungsi ganda yaitu pertama berhubungan dengan tingkat kemajuan pelaksanaan ESS dari waktu ke waktu pada lokasi yang sama; dan kedua berhubungan dengan fungsi akademis sebagai konsekuensi status ESS yang merupakan kegiatan yang bersifat intrakurikuler.

6.2.  Pokok – Pokok Penilaian

Penilain

Kelompok penilai terdiri dari pihak Universidade Oriental Timor-Lorosa’e, Pemerintah/Swasta yang diberi wewenang.

  1. Kelompok Universidade

Pemberi Coaching (PC) dan Komisaun Organizadora ESS

  • Pemberi Coaching (PC)

Kelompok penilai ini berasal dari lingkungan fakultas, Universidade maupun instansi terkait lain yang ditunjuk membekali peserta sebelum diterjunkan ke lokasi dan penilaian ini disebut Pra-Operasional. Pemberi coaching (PC) setelah membekali dengan materi yang diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk melaksanakan kegiatan ESS, maka akhir pembekalan (coaching) memberikan penilaian dengan cara tes tumatif yang dilakukan oleh PC atau pelaksanaannya dikuasakan kepada Komisaun Organizadora,

  • Komisaun Organizadora ESS

Pimpinan pengelola ESS yang dapat mempengaruhi dan memberikan penilain terhadap peserta adalah komisaun organizadora dan supervisor lainnya yang ditugaskan untuk kepentingan pengamatan dan evaluasi di lapangan.

Dosen pembimbing lapangan (DPL)

Dosen pembimbing lapangan adalah dosen yang melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program ESS yang dijalankan oleh peserta dilokasi. Dengan demikian diharapkan dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah orang yang paling mengetahui kondisi dan prestasi peserta di lokasi. Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugasnya dilapangan, DPL juga mempunyai kewajiban mengadakan penilaian terhadap hasil kerja dan prestasi peserta yang menjadi bimbingannya.

  1. b.      Komponen yang dinilai

Komponen-komponen yang dinilai dikumpulkan sejak peserta mengikuti pembekalan (Coaching), kegiatan Pra-ESS di kampus, pelaksanaan operasional di lapangan, dan sampai dengan pembuatan laporan akhir. Secara keseluruhan dapat dikelompokan menjadi:

1)      Penilaian pra-operasional yaitu penilain terhadap calon peserta selama berada di kampus. Penilaian ini terdiri dari:

v  Penguasan materi pembekalan melalui test sumatif, sebagai bukti jangkauan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disajikan,

v  Kedisiplinan, kerjasama dan kehadiran selama pembekalan,

2)      Penilaian operasional dilakukan sejak peserta diterjunkan ke lokasi sampai dengan penarikan sesuai batas waktu yang ditentukan. Penilaian tersebut dapat dilakukan oleh DPL, Komisaun organizadora, pejabat pemerintah yang meliputi komponen disiplin, kerjasama, penhayatan, pelaksanaan dan laporan, sebagai parameter untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing komponen.

Criteria minimal yang dapat dinilai yaitu:

  1. Pra-operasional (PO)

v  Presensi selama pembelakan,

v  Kedisiplinan semala pembekalan,

v  Pengusaan materi

v  Ketaatan terhadap tata tertib.

  1. Disiplin (D)

v  Kepatuhan terhadap kewajiban melaksanakan tugas,

v  Ketepatan dalam menggunakan waktu,

v  Kepatuhan terhadap tata tertib lain yang berlaku.

  1. Kerjasama (KS)

v  Kemampuan untuk mengadakan kerja sama antar peserta,

v  Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara peserta dengan pejawabat anggota masyarakat setempat,

v  Kamampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lainnya jika diperlukan.

  1. Penghayatan (PS)

v  Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi,

v  Kemampuan dalam pendekatan terhadap mayarakat dengan segala norma dan system nilainya/

  1. Pelaksanaan (PL)

v  Kemampuan/keberhasilan memanfaatkan dan mengali potensi dilokasi serta mengungkap dan memecahkannya,

v  Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan,

v  Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program.

  1. Laporan (LP)

v  Kemampuan untuk menyusun laporan observasi/individu dan kelompok,

v  Sistematika laporan,

v  Ketepatan menyusun laporan,

v  Kemampuan untuk mempertanggungjawabkan laporan baik individu maupun kelompok.

  1. c.    Cara Penilaian

Cara penilaian secara umum sesuai jumlah komponen yag dinilai dan jumlah kolom bagi penilai.

v  Nilai PO                           : 1 buah, nilai komisaun organizadora

v  Nilai D                             : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai Ks                            : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai Ph                            : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempan

v  Nilai PL                           : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai LP                           : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

 

Hasil penilai tersebut, disajikan dalam lembar penilaian yang diatur oleh komisaun organizadora. Penilain berdasarkan konversi yang termuat dalam ketentuan peraturan akademik UNITAL seperti pada tabel berikut ini.

 

Nilai Angka (Skala)

Nilai Huruf

85 – 100

A

75 – 84.9

B

60 – 74.9

C

45 – 59.9

D

< 45

E

 

Bobot komponen yang dinilai.

Hasil penilaian yang telah diberikan oleh penilai, baik hasil penilaian pra-operasioan maupun nilai operasional, masing-masing komponen yang dinilai dari penilai diberi bobot sesuai dengan kepentingannya. Sesuai dengan misi yang dibawa oleh peserta ESS, yaitu kegiatan nyata dilapangan maka terdapat dua komponen penilaian dengan bobot yang berbeda. Penilai pra-operasional diberi bobot 10%, dan nilai operasional diberi bobot 90%. Untuk mengetahui lebih jelas komponen dan bobot penilaian dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.

 

Komponen Penilaian

PO

D

KS

PH

PL

LP

 Bobot

Komisaun Organizadora

10

5

5

5

5

30

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

5

5

5

20

10

45

Pejabat Setempat

5

5

5

10

25

Total

10

15

15

15

35

10

100

 

  1. Nilai Akhir

Mengacu pada komponen dan bobot penilaian sebagaiman dijelaskan pada point (d) diatas maka formulasi penilaian yang digunakan untuk menentukan Nilai Akhir (NA) adalah:

       NA = 30 (A) + 45 (B) + 25 (C)

                                

Keterangan:

                   A = Bobot nilai komisaun organizadora

                   B = Bobot nilai dosen pembimbing lapangan (DPL)

                   C = Bobot nilai pejabat setempat.

 

 

Rata-rata hitung diatas, dikonversikan dengan pedoman berikut yang merupakan penggabungan ketentuan peraturan akademik UNITAL. Pedoman konversi untuk menentukan nilai akhir akhir seperti pada tabel berikut ini.

 

Skala

Nilai Angka

Nilai

Predikat Kelulusan

NA

NH

< 45

0

E

Sangat Kurang (Tidak Lulus)

45 – 59.9

1

D

Kurang (Tidak Lulus)

60 – 74.9

2

C

Cukup

75 – 84.9

3

B

Baik

85 – 100

4

A

Sangat Baik

 

Nilai lambang bagi penilaian prestasi kerja mahasiswa mengandung pengertian kurang lebih sebagai berikut:

A = Memenuhi kriteria penilaian ditinjau dari semua komponen dan sudut pandang seluruh penilai serta merupakan individu terbaik dalam kelompok

B = Sekelompok mahasiswa terbaik kedua dalam kelompoknya yang memenuhi kriteria penilaian dan tidak kedapatan melakukan pelanggaran kelompoknya.

C = Seseorang atau kelompok peserta yang kurang atau tidak berprestasi sama sekali dalam kelompoknya serta pernah mendapat peringatan dari DPL dan Komisaun Organizadora ESS

D = Seseorang atau kelompok peserta yang tidak melakukan kegiatan sama sekali di lokasi kerja dan atau meninggalkan lokasi kerja melampaui ketentuan yang berlaku (tidak disiplin) sehingga dianggap dapat mencemarkan nama baik Almamater

E = Seseorang atau kelompok peserta ESS yang mendaftarkan diri tetapi tidak ikut ke lokasi ESS atau melakukan tindakan criminal yang telah terbukti menjatuhkan nama baik Almamater.

 

  1. Lain – lain
  • Nilai ESS bagi peserta yang dinyatakan lulus adalah A,B, dan C,
  • Bagi peserta ESS yang mengulang kembali ESS berlaku ketentuan seperti peserta yang baru,
  • Peserta ESS yang mendapat nilai D dan E, dinyatakan gagal dan wajib menggulang kembali ESS dengan biaya baru,
  • Ketentuan manual ini, hanya berlaku untuk ESS periode 2013 Universidade Oriental Timor Lorosa’e tahun akademik 2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran : 1

 

Contoh: Halaman Pengesahan

 

 

HALAMAN PEGESAHAN

Laporan Observasi Pelakasanaan Estágio e Serviço Social di sahkan pada

Hari, …….. tanggal, ………bulan, ……… tahun 2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pejabat Setempat                                                        Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

_________________                                                  _________________________

Nama Lengkap                                                                        Nama Lengkap

 

 

Catatan:

  1. Berlaku untuk laporan: Observasi, Individu dan Kelompok

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 2

 

Contoh: Cover Laporan Observasi

 

 

OBSERVASI PELAKSANAAN ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

TAHUN AKADEMIK: 2013

 

==============================================================

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

        Nama                                                                                                                            Nim

  1. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  2. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  3. ………………………………………………..                                                                 …………………………………

 

 

 

Aldeia                                                   : ………………………………………………………….

Suco                                                      : ……………………………………………………………..

Sub Distrito                                         : ……………………………………………………………..

Distrito                                                 : ……………………………………………………………..

========================================================================               

Lampiran: 3

Contoh: Cover Laporan Individu

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PELAKSANAAN ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL (ESS)

TAHUN AKADEMIK 2013

=============================================================================

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

 

Nama                                    : _____________________________________

Nim                                        : _____________________________________

Fakultas                               : _____________________________________

Jurusan                                                : _____________________________________

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : _____________________________________

Suco                                      : _____________________________________

Sub Distrito                         : _____________________________________

Distrito                                 : _____________________________________

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 4

 

 

Contoh: Cover Laporan Kelompok

 

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

 PELAKSANAAN ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

TAHUN AKADEMIK: 2013

==============================================================

 

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

                                Nama                                                                                                                    Nim

  1. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  2. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  3. ………………………………………………..                                                                 …………………………………

 

Aldeia                                                   : ………………………………………………………….

Suco                                                      : ……………………………………………………………..

Sub Distrito                                         : ……………………………………………………………..

Distrito                                                 : ……………………………………………………………..

 

 

 

 

 

Lampiran: 5

Contoh: Matrik Program Kerja

 

MATRIK PROGRAM KERJA

ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PERIODE 2013

 

 

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : ____________________________________

Suco                                      : ____________________________________

Sub Distrito                         : ____________________________________

Distrito                                 : ____________________________________

 

 

 

No

Program

Uraian

Tujuan

Frek

Jenis

Ket

Individu

Kelompok

1

2

3

4

5

6

7

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disetujui: Oleh Pimpinan Instansi                                                                      Dili,…../……./2013

                    Setempat                                                                                           Diketahuin dan disahkan

                                                                                                                                Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

______________________________                                                                _________________________

Nama Lengkap                                                                                                  Nama Lengkap

 

 

 

 

Lampiran: 6

Contoh: Matrik Rencana Kerja

 

MATRIK RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL (ESS)

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PERIODE 2013

 

 

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : ____________________________________

Suco                                      : ____________________________________

Sub Distrito                         : ____________________________________

Distrito                                 : ____________________________________

 

 

 

No

Program

Uraian

Frek

Bulan,

Jenis

Ket

1

2

3

4

5

6

Ind

Klp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disetujui: Oleh Pimpinan Instansi                                                                      Dili,…../……./2013

                    Setempat                                                                                           Diketahuin dan disahkan

                                                                                                                                Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

______________________________                                                                _________________________

Nama Lengkap                                                                                                  Nama Lengkap

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 7

 

Contoh: Catatan Harian

 

CATATAN HARIAN

 

Lokasi ESS

Aldeia                   :_______________________________    Nama                            : _________________

Suco                      : _______________________________   Nim                                : _________________

Sub Distrito         : _______________________________   Fakultas       : _________________

Distrito                 : _______________________________   Jurusan        : _________________

 

 

No

Kegiatan

Lokasi

Hari

Tanggal

Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 8

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL (ESS)

PERIODO 2013

 

 

DAFTAR PENILAIAN

 

Aldeia                                   : __________________________

Suco                                      : __________________________

Sub Distrito                         : __________________________

Distrito                                 : __________________________

 

No

Nama

Nim

KOMPONEN PENILAIAN

NA

NH

Ket

PO

D

KS

PH

PL

LP

N

N

N

N

N

N

1

Antonia Amaral Nunes da Silva

993300009

90

75

60

70

95

90

80

B

LULUS

2

Joana Maria

944949999

50

30

40

40

40

90

48

D

GAGAL

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

24

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

28

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

30

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan:

  • PO       = Pra-Operasional                                                                  
  • D          = Disiplin                                                                    
  • KS        = Kerjasama                                                               
  • PH        = Penghayatan
  • PL        = Pelaksanaan
  • LP        = Laporan
  • NA       = Nilai Angka
  • NH       = Nilai Huruf
  • Ket       = Keterangan

 

Formulasi Nilai Akhir (NA) dengan metode Average:           

NA = PO + D + KS + PH + PL + LP                               

                            6

 

Formulasi Nilai Huruf (NH) dengan mentode pengujian logika

NH =if(NA>=85,”A”,if(NA>=75,”B”,if(NA>=60,”C”,if(NA>=45,”D”,”E”)))))

 

 

Formulasi Keterangan (Ket) dengan metode pengujian logika

Ket = if(NH=”A”,”LULUS”,if(NH=”B”,”LULUS”,if(NH=”C”,LULUS”,”GAGAL”)))

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.            Pengertian Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Kuliah kerja nyata adalah kegiatan mahasiswa program S-1 tingkat akhir yang berestatus kurikuler yang dilakukan diluar kampus yang diorganisir oleh panitia ESS yang dibentuk oleh Universitas. Kegiatan inti kuliah kerja nyata meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagaimana termuat dalam peraturan akademik Universidade Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) khususnya berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian kuliah kerja nyata dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara pengabdian masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang bersifat ekstrakurikuler, yang dilaksanakan oleh mahasiswa program S-1.

Dasar kuliah kerja nyata (KKN)

Pelaksanaan kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib mahasiswa program S-1 di Universidade Oriental Timor-Lorosa’e dengan bobot 3 SKS berdasarkan peraturan akademik Universidade Oriental Timor Lorosa’e. kuliah kerja nyata diharapkan dapat meningkatkan peranan perguruan tinggi di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang diarahkan pada:

  1. Universidade Oriental Timor Lorosa’e adalah salah satu Universitas Swasta sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Mendidik mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap kemajuan bangsa dan Negara Timor-Leste.
  3. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan bangsa.

 

1.2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Tujuan yang diharapkan dari kuliah kerja nyata antara lain:

  1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat. Dalam arti mahasiswa langsung menemukan, merumuskan dan merencanakan permasalah pembangunan yang dialami oleh masyarakat secara programatis dan interdisipliner.
  2. Mahasiswa dapat memberikan/menyumbangkan pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya dalam upaya menumbuhkan serta mempercepat kader-kader pembangunan.
  3. Meningkatkan hubungan Universidade Oriental dengan pemerintah daerah, instansi teknis, dan masyarakat sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih berperan  dan menyesuaikan kegiatan pendidikan dan penelitiannya dengan tuntutan nyata masyarakat yang sedang membanguna.

 

 

1.3.       Sasaran dan Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS)

Kuliah Kerja Nyata mempunyai tiga komponen sasaran penting yaitu  mahasiswa /peserta, masyarakat/pemerintah, dan perguruan tinggi. Mengacuh pada tiga sasaran tersebut, maka manfaat yang diperoleh masing-masing kelompok antara lain:

 

  1. a.      Mahasiswa/Peserta
  2. Memperdalam dan memperoleh tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayat adanya keterkaitan dan ketergantungan serta memahami akan perlunya kerja sama.
  3. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni yang dipelajari untuk pelaksanaan pembangunan di Negara Timor-Leste.
  4. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
  5. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar pribadi sebagai mahasiswa dalam menelaah, merumuskan, dan memecahkan masalah secara pragmatis ilmiah.
  6. Memperdalam pengertian terhadap seluk beluk keseluruhan masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
  7. Membina mahasiswa sebagai motivator, dinamisator, dan fasilitator yang handal dan professional di tengah-tengah masyarakat.
  8. Memberi pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan, sehingga terbentuk sikap, mental dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
  9. Melalui pengalaman bekerja dalam penelaahan, merumuskan dan memecahkan masalah-masalah sosial ditengah-tengah masyarakat secara professional.
  10. b.      Pemerintah dan Masyarakat
    1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
    2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan merencanakan pembangunan.
    3. Memperoleh pengalaman dan mengali dan menumbuhkan potensi masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
    4. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga kelanjutan pembangunan dapat terjamin.
    5. Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan yang berada di bawah tanggungjawabnya.
  11. c.     Perguruan Tinggi
    1. Memperoleh umpan balik sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang dibina dan dikembangkan dapat menyesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
    2. Memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat dipakai sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangkan penelitian.
    3. Meningkatkan, memperluan, dan mempererat kerjasama antara masyarakat, instansi atau departemen lain yang ada kaitannya dengan kegiatan KKN mahasiswa.
    4. Ilmu yang diberikan dan dikembangkan di Perguruan Tinggi dapat menyumbangkan dan sanggup memberikan konstribusi yang positif dan pasti dalam gerak pembangunan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PROGRAM KULIAH KERJA NYATA

 

2.1. Tujuan Program KKN

            Tujuan program kuliah kerja nyata yang merupakan salah satu dari bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universidade Oriental Timor Lorosa’e  yang bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang professional, yang terampil dan peka dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Timor-Leste.

 

2.2. Status Kuliah Kerja Nyara

            Status kuliah kerja nyata merupakan salah satu mata kuliah yang berestatus kurikuler pada program strata satu (S-1) dengan bobot 3 SKS dan wajib lulus. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN meliputi kegiatan kelompok maupun kegiatan individu tetapi nilai bersifat individual dan komponen penilaian meliputi:

  1. Pembekalan
  2. Kerja lapangan dan;
  3. Pertanggungjawaban laporan kerja selama di lapangan

2.3. Ciri-ciri khusus KKN/ESS

            Program kuliah kerja nyata Universidade Oriental Timor Lorosa’e lebih menitikberatkan pada bidang pendidikan, sosial dan ekonomi.

2.4. Kelembagaan

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan program wajib Universidade Oriental Timor Lorosa’e yang dilakukan setiap tahun akademik bagi mahasiswa-mahasiswa yang telah memenuhi syarat. Untuk menyelenggarakan program KKN pada periode 2013 di bentuk panitia KKN (Komisaun Organizadora) yang melibatkan tenaga-tenaga edukatif maupun tenaga administrasi di lembaga pendidikan Universidade Oriental. Komisaun organizadora telah diangkat dan telah ditetapkan dalam surat keputusan Rektor Universidade Oriental Timor-Lorosa’e, sehingga secara struktur kelembagaan dan segala kegiatan yang dilakukan akan mempertanggungjawabkan kepada Rektor melalui pembantu Rektor untuk urusan akademik.

Dengan struktur panitian persiapan program KKN sebagai berikut:

  1. Struktur Panitia KKN periode 2013
  • Pelindung/Penasehat               :
  1. DR. Roberto Seixas Miranda Jerónimo
  2. Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA
  3. Eng. Cecilio da Costa Alves (Cand. S2)
  4. Eng. Ricardo da Costa Ribeiro (Cand. S2)
  5. Dr. Evangelino Aguas, SH.,M.MP
  6. Dekan Fakultas
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas CISPOL
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Pertanian
  • Fakultas FKIP
  • Fakultas Kesehatan
  • Penanggungjawab                   : DR. Roberto Seixas Miranda Jerónimo
  1. Ketua Panitia  KKN  : Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA
  2. Sekretaris                    : Eng. Justino Mendes
  3. Teknisi Administrasi   :
  • Carlito da Silva, L.Ec
  • Dr. Arlindo do Ceu Fatima, L.Ec
  1. Administrasi Keungan:
  • Eng. Cecilio da Costa Alves (Vice – II)
  • Dra. Sonia Dos Santos Braga (Chefe Finansas)
  • Justalina Maria (Tezoreiru)
  1. Pembekalan dan Seminar

Ketua                          : DR Roberto Seixas Miranda Jerónimo

Wakil                           : Eng. Eusebio dias Quintas, M.MA

  • Eng. Eusebio Dias Quintas, M.MA
  • Eng. Cecilio da Costa Alves
  • Eng. Ricardo da Costa Ribeiro
  • Dr. Evangelino Aquas, SH.,M.MP
  1. Fasilitator Pembekalan dan Seminar
  • Carlito da Silva, L.Ec
  • Dr. Arlindo do Ceu Fatima
  • Eng. Justino Mendes Pereira
  1. Konsumsi

Ketua                          : Dra. Sonia dos Santos Braga

Anggota                      :

  • Justalina Maria
  • Manuela do Rosario
  • Ermelinda …………………..
  1. Logistik

Koordinator                : Eng. Cecilio da Costa Alves

Anggota                      :

  • Julio Ximenes
  • Feliciano da Costa

 

 

 

  1. Pembangian tugas dan tanggungjawab panitia KKN/ESS periode 2013 sebagai berikut:
    1. 1.      Ketua Panitia:
  • Mengkoordinir seluruh kegiatan panitia ESS
  • Menyusun proposal dan anggaran biaya ESS
  • Menandatangani surat keluar bersama sekretaris
  • Menyelenggarakan dan memimpin rapat
  • Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan ESS kepada Rektorat
  1. 2.      Sekretaris:
  • Bersama ketua menyusun proposal kegiatan dan anggaran biaya ESS,
  • Bersama ketua menandatangani surat-surat keluar,
  • Bersama ketua menyelenggarakan dan memimpin rapat panitia ESS,
  • Mengantikan fungsi ketua selama berhalangan,
  • Bersama bendahara dan teknisi administrasi untuk merencanakan ATK,
  • Mengkoordinir pembuatan manual ESS bersama koordinator bidang administrasi
  • Membuat kearsipan surat-surat keluar dan masuk,
  • Mengelompokan calon peserta ESS bersama bidang pembekalan,
  • Merekapitulasi nilai ESS,
  • Bersama ketua, dan bagian keuangan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan ESS.
  • Menetapkan dan mengumumkan calon peserta ESS yang tidak memenuhi persyaratan.
  1. 3.      Bendahara:
  • Bersama ketua menyusun anggaran biaya ESS,
  • Menyiapkan nota bon atau arsip lainnya yang berhubungan dengan keuangan.
  1. 4.      Bidang pembekalan dan seminar
  • Merencanakan dan mengelola kegiatan pembekalan bersama sekretaris,
  • Bersama sekretaris merencanakan dan mengelola kegiatan pembekalan,
  • Mengelompokan peserta ESS menurut lokasi bersama sekretaris dan bidang administrasi,
  • Melakukan koordinasi dengan pemerintah tentang program ESS bersama ketua dan sekretaris untuk mendapatkan dukungan kalau diperlukan,
  • Merencanakan dan menyusun program bersama sekretaris binaan ESS untuk suco atau distrito tertentu,
  • Koordinasi dengan DPL untuk memantau kegiatan lapangan
  1. 5.      Teknisi Administrasi
  • Koordinasi dengan ketua panitia dan sekretaris untuk menyiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan program ESS.
  • Memberikan pelayanan secara administrasi kepada calon peserta ESS.
  1. 6.      Bidang Logistik:
  • Mengusahakan perlengkapan yang diperlukan peserta calon ESS.
  • Merencanakan segala fasilitas yang diperlukan pada waktu: pembekalan, pelepasan peserta ESS, dan lain-lain.

2.5. Jangka Waktu

Pelaksanaan kegiatan ESS periode 2013 ini, dilakukan selama 1 bulan yaitu mulai dari tanggal 11 bulan September tahun 2013 sampai dengan tanggal 11 Bulan Oktober tahun 2013. Tempat di Dili, Baucau dan Ainaro.

Tahap persiapan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Tahap persiapan                      : 4 Minggu

Tahap ini merupakan kegiatan pendaftaran calon peserta ESS, seleksi dan pengumpulan informasi, pembekalan, pengelompokan calon peserta, konsultasi dengan DPL, pelepasan dan pemberangkatan ke lokasi

  1. Tahap kegiatan lapangan         : 2 Bulan

Kegiatan lapangan atau lokasi meliputi: survey/inventarisasi masalah, pimilihan, penyusunan dan pelaksanaan program

  1. Tahap kegiatan akhir               : 4. Minggu

Tahap ini meliputi penyusunan laporan individu atau kelompok, ujian laporan dan penyerahan laporan kepada yang berhak.

2.6. Lokasi Pelaksanaan ESS periode 2013

Berdasarkan hasil survey oleh panitia ESS dan melalui rapat koordinasi bersama pimpinan Universidade Oriental Timor Lorosa’e maka Distrito, Sub Distrito, Suco, Aldeia yang ditetapkan menjadi lokasi ESS (Desa Binaan) Universidade Oriental Timor Lorosa’e seperti pada tabel berikut ini:

No

Distrito

Sub distrito

Suco

Aldeia

1

Dili

2

Baucau

3

Ainaro

 

Jumlah Lokasi

 

 

2.7. Persyaratan Calon Peserta ESS

2.7.1. Syarat yang harus dipenuhi:

a)    Calon peserta terdaftar sebagai mahasiswa UNITAL tahun akademik 2013, semester genap, dengan menunjukkan bukti Her-Registrasi dari semester 1 sampai akhir

b)   Calon peserta bebas teori atau lebih mencapai minimal 120 – 130 SKS dengan membawah surat keterangan dari ketua jurusan pada masing-masing fakultas

c)    Calon peserta yang sedang hamil, maka saat pendaftaran harus membawah surat keterangan dari dokter dan surat persetujuan dari orang tua/suami

d)   Calon peserta ESS harus membayar biaya pendaftaran sebesar $ 125.00 (Seratus Dua Puluh Lima Dollar America) di bagian finansas tanpa cicilan

e)    Calon peserta ESS yang sudah mendaftar, jika ingin membatalkan maka akan mengenakan biaya administrasi sebesar 50%

f)    Apabila calon peserta tidak memenuhi persyaratan yang telah diuraikan pada point “a – f” maka peserta tidak diijinkan untuk mengikuti program ESS

2.7.2. Kewajiban Peserta ESS

a)    Peserta wajib tinggal di lokasi selam waktu yang ditentukan,

b)   Wajib membuat dan mengisi program kerja yang meliputi, matrik program kerja, matrik rencana pelaksanaan program kerja, matrik pelaksanaan program kerja dan catatan harian,

c)    Wajib melaksanakan tugas-tugas ESS termasuk menyusun laporan kerja,

d)   Wajib menjaga nama baik Almamater UNITAL dengan menghindari perbuatan tercela,

e)    Wajib menciptakan hubungan baik dengan semua pihak yang terkait dengan kegiatan ESS.

2.7.3.      Sanksi bagi peserta ESS

Peserta ESS yang melanggar point-point pada “2.7.2” di atas dapat dikenakan sanksi berupa:

a)    Peringatan lisan,

b)   Peringatan tertulis,

c)    Perpanjangan masa ESS atau mengulang ESS-nya,

d)   Penarikan dari lokasi sebelum masa ESS berakhir dalam arti (Gagal),

e)    Peserta yang terkena sanksi atau gagal dalam melaksanakan tugas maka harus mengulang pada kesempatan berikutnya dan proses sama seperti calon baru,

f)    Jika kasusnya diketahui setelah peserta yang bersangkutan ditarik dari lokasi maka:

  • Ujian ESS ditangguhkan sampai kasusnya dapat diselesaikan dengan tuntas,
  • Apabila nilai ESS yang telah diperolehnya, maka nilai tersebut dapat dibatalkan dan bisa dinyatakan berlaku kembali jika masalah tersebut telah diselesaikan secara tuntas yang disertai bukti-bukti yang sah dari pihak berwenang.

 

2.8.            Bimbingan dan Pengawasan

Dalam melaksanakan kegiatan ESS, maka peserta akan dibimbing dan diawasi oleh DPL dan pengawas.

  1. Peran dan Tugas

1)      Membimbing dan membina peserta agar dapat mencapai hasil yang optimal,

2)      Menyerahkan peserta kepada penanggungjawab pemerintah suco atau lokasi,

3)      Menjadi mediator antara peserta dengan pejabat setempat, tokoh masyarakat, komisaun organizadora sehingga terjadi hubungan selaras dan serasi yang paling menguntungkan,

4)      Menginventarisasi kasus-kasus dilokasi, mengatasi dan melaporkan kepada panitia komisi (komisaun organizadora),

5)      Wajib melaksanakan bimbingan ke lokasi sekurang-kurangnya 5 kali dan bersedia hadir kapan saja jika peserta memerlukan bantuannya.

  1. b.      Profil

Menyadari peranan dan tugas seorang DPL sangat besar maka dibutuhkan profil yang memenuhi antara lain:

1)      Secara fisik dan mental mampu melaksanakan tugas di lapangan,

2)      Memiliki integritas yang tinggi dan kepribadian yang baik,

3)      Mudah menyesuaikan diri dan menyenangi lingkungan yang ada,

4)      Dapat mandiri dan memecahkan masalah dan memahami cara-cara maupun aturan berorganisasi.

  1. c.       Pengawas

Untuk melaksanakan program ESS, maka dibutuhkan badan pengawan yang disebut Supervisor. Tim tersebut terdiri dari pimpinan Universidade (Rektor, Vice Rektor – I, II, III dan Pro Rektor), pimpinan fakultas (Dekan) dan perwakilan panitia ESS.

Fungsi survey antara Supervisor antara lain:

  1. Mengawasi, merencanakan maupun melaksanakan kegiatan panitia ESS,
  2. Mengawasi pelaksanaan program, bimbingan dan evaluasi yang dilakukan oleh DPL,
  3. Mengawasi dan melaksanakan program peserta ESS di lokasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PERSIAPAN KULIAH KERJA NYATA (KKN/ESS)

 

3.1.            Tahap Persiapan Awal

a)      Pembentukan dan pemilihan ketua panitia komisaun organizadora melalui hasil rapat rektorat,

b)      Ketua panitia terpilih selanjutnya mengadakan koordinasi dengan pimpinan fakultas atau unit yang melengkapi susunan kepanitiaan,

c)      Menyusun kalender kerja ESS periode 2013 dan mengumumkannya sebelum masa pendaftaran calon peserta ESS,

d)     Menyusun anggaran dan manual pelaksanaan ESS.

3.1.2.      Tahap Persiapan

Persiapan Intern

a)      Pendaftaran mahasiswa calon peserta,

Mahasiswa calon peserta ESS bebas menentukan kapan akan mengikuti ESS, mereka yang telah siap dan merasa memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri di komisaun organizadora ESS sesuai jadwal pendaftaran yaitu tanggal 27 Agustus sampai dengan 08 Sepetember 2013,

b)      Pembelakan peserta ESS

Pembekalan peserta ESS selama 1 hari yakni tanggal  9 September 2013

Pembekalan bertujuan untuk:

  • Ø Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis serta membina calon peserta agar dapat melaksanakan tugasnya di lapangan dengan baik,
  • Ø Memberikan bekal kepada calon peserta ESS agar dapat mempergunakan waktu secara efisien dan efektif,
  • Ø Memberikan pengetahuan tentang tata karma dan sopan santun kehidupan di daerah-daerah kepada calon peserta,
  • Ø Memberikan informasi secara garis besar tentang situasi dan kondisi yang menjadi daerah kerja.
  • Ø Materi pembelakan meliputi, bidang pendidikan, administrasi, keorganisasian dan sebagainya. Pembekalan dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas atau diskusi. Penyaji dalam pembekalan adalah tenaga UNITAL atau instansi luar yang terkait dengan kegiatan ESS.

c)      Pembagian Lokasi ESS

Pembagian calon ESS

akan dilakukan menjelang atau bersamaan berakhirnya acara pembekalan. Penyusunan dan pembagian kelompok tersebut didasarkan pada kebutuhan dan kondisi lokasi yang diatur oleh komisaun organizadora dan ditetapkan melalui surat keputusan Rektor.

d)     Konsultasi dengan DPL

Setiap kelompok mahasiswa ESS diwajibkan berkonsultasi dengan DPL-nya masing-masing. Konsultasi dapat dilakukan setiap saat, sedangkan waktu dan tempat diatur oleh DPL. Konsultasi berisi penjelasan/informasi oleh DPL tentang kondisi lokasi yang akan dituju. Perlengkapan yang dibutuhkan yang berkaitan dengan ESS hendaknya disampaikan pada saat konsultasi tersebut.

e)      Upacara pelepasan dan pemberangkatan

Upacara pelepasan ESS dilaksanakan pada saat atau beberapa hari sebelum pemberangkatan. Penyelenggara upacara pelepasan adalah komisaun organizadora ESS, sedang pelepasan dilakukan oleh pimpinan Universidade. Upacara pelepasan dihadiri oleh pimpinan Universidade Oreintal, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, para DPL dan peserta. Pemberangkatan peserta diatur oleh komisaun organizadora ESS dengan memperhatikan keadaan dan fasilitas yang ada.

Persiapan Ekstern

a)      Pada langka ini komisaun organizadora ESS mengadakan pendekatan kepada pimpinan pemerintah (Suco, Sub-Distrito dan Distrito) dan instansi terkait yang sekiranya dapat menerima program ESS dari Universidade Oriental Timor Lorosa’e.

Prosedurnya adalah sebagai berikut:

  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan distrito atau instansi terkait,
  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan sub distrito atau instansi terkait,
  • Mengadakan pendekatan kepada pimpinan instansi yang telah ditentukan,
  • Mengurus perijinan kepada pihak yang berwenang.

b)      Pertimbangan pemilihan lokasi

Penentuan wilayah atau lokasi ESS khususnya instansi atau yang menjadi lokasi ESS perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  • Daerah tersebut membutuhkan bantuan ESS,
  • Secara geografis daerah tersebut dapat dijangkau oleh Universidade,
  • Di daerah tersebut cukup banyak sasaran atau permasalah yang dapat digarap,
  • Kondisi sosial politik dan keamanan memungkikan.

c)      Survey lokasi oleh DPL atau tim yang ditugaskan

Setelah semua perjanjian terselesaikan, setelah dilakukan survey lapangan oleh DPL atau tim yang ditujuk sesuai dengan lokasi yang ada. Semua data yang diperoleh selama survey di lapangan dicatat, kemudian diinformasikan kepada mahasiswa sehingga dapat mempersiapkan diri terutama dalam merencanakan program kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PROGRAM KULIAH KERJA NYATA

 

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN/ESS) terdiri dari berbagai kegiatan yang semuanya wajib dilaksanakan oleh peserta KKN, sedangkan DPL hanya bertugas untuk membimbing kegiatan yang sudah terprogram.

4.1.            Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan oleh peserta ESS pada minggu pertama setelah diterjunkan ke lokasi. Tujuan survey adalah untuk mengetahui dan mengindentifikasi permasalah-permasalah yang ada pada masyarakat, instansi dan lembaga-lembaga termasuk porensi masyarakat yang sekiranya dapat dijadikan sebagai factor pendukung dalam melaksanakan program ESS.

4.2.            Inventarisasi Masalah

Semua data dan permasalah yang diperoleh selama survey diinventarisasi dan dikelompokkan sesuai dengan bidang program ESS. Bidang program ESS yang dimaksud yaitu program pendidikan, pertanian, sosial budaya, olah raga dan lain-lain.

4.3.            Pemeliharaan Program Kegiatan

Program kerja dipilih dari masalah-masalah yang sudah diinventarisasi dan dikelompokkan sesuai dengan program ESS dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  • Kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah setempat,
  • Pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa,
  • Waktu yang tersedia,
  • Sarana dan dana,
  • Potensi alam dan penduduknya.

Program yang telah dipilih harus disusun menurut bidang, sifat dan jenis kegiatannya.

4.4.            Penyusunan Program

Program yang sudah dipilih dan disusun seperti yang telah dikemukakan diatas selanjutnya dimasukkan ke matrik. Program kerja (Lampiran 5) yang dilengkapi dengan isian sesuai dengan kolom yang disediakan. Matrik program kerja yang sudah diisi selanjutnya merencanakan secara rinci dalam rencana matrik rencana pelaksanaan program kerja (lampiran 6) yang merupakan kesiapan mahasiswa/I yang bersangkutan untuk mulai melaksanakan program-programnya. Program yang dapat dilaksanakan adalah program yang telah direncanakan dan mencapat persetujuan dari pejabat setempat yang disahkan oleh DPL.

4.5.            Pelaksanaan Program

Kegiatan pelaksanaan program setiap hari harus dicatat pada catatan harian (lampiran 8) secara individu. Disamping itu, dicatat pula pada matrik pelaksanaan program kerja yang menjadi tolak ukur kegiatan. Catatan harian dan matrik pelaksanaan program kerja merupakan sumber utama untuk menyusun laporan baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian, DPL harus selalu membimbing dan memperhatikan pengisian catatan harian maupun matrik pelaksanaan program.

4.6.            Kegiatan Insidentil

selama dilokasi ESS tidak jarang mahasiswa harus melaksanakan kegiatan yang sama sekali tidak terprogram. Hal ini terjadi akibat kegiatan tersebut datang secara mendadak, misalnya rapat, bakti sosial dan lain-lainnya. Kegiatan semacam itu dimasukkan ke dalam kelompok kegiatan insidentil. Pelaksanaan kegiatan insidentil inipun harus dicatat dalam catatan harian dan matrik pelaksanaan program kerja, tetapi tidak termasuk dalam matrik rencana pelaksanaan program kerja.

4.7.            Program Tambahan

Kadang-kadang kegiatan kuliah kerja nyata  yang sudah terprogram  dan sedang berlangsung, ternyata muncul permintaan kegiatan diluar program oleh pimpinan setempat atau organisasi tertentu, maka program baru tersebut dimasukkan ke dalam program tambahan, dan dicatat pada matrik rencana pelaksanaan program kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENULISAN LAPORAN KKN/ESS

 

5.1.  Macam Laporan

Peserta KKN dalam melaksanakan kegiatannya diwajibkan membuat tiga macam laporan yakni:

  1. Laporan Obsevasi
  2. Laporan Individu
  3. Laporan Kelompok

5.2.  Teknik Penyusunan Catatan Harian

Catatan harian merupakan kegiatan peserta ESS untuk mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh individu setiap hari selama berada dilokasi. Format yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 7

5.3.  Teknik Pembuatan Laporan

Dalam penyusunan laporan di bagi atas dua kelompok yaitu:

  1. Laporan awal atau laporan observasi:

Laporan observasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peserta tentang hasil observasi yang telah diidentifikasi permasalahan yang ada di lokasi secara kelompok pada minggu pertama. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka dipilih dan ditetapkannya dalam program kerja untuk ditindaklanjuti,

  1. Laporan akhir:

Laporan akhir dilakukan setelah semua kegiatan dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan ini terbagi atas dua yaitu:

Laporan Individu:

Laporan individu isinya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan, baik yang diprakarsainya sesuai dengan disiplin ilmu, maupun kegiatan-kegiatan yang hanya diikutinya dari pemrakarsa lain. Acuhan penysusunan adalah catatan harian.

Laporan Kelompok:

Laporan kelompok disusun berdasarkan hasil analisis umum yang dilakukan oleh semua peserta dalam kelompok tersebut. Analisis tersebut mengacu pada matrik rencana pelaksanaan program kerja dan matrik pelaksanaan program kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja. Penyusunan laporan ini secara kelompok dan dikoordinasi oleh coordinator.

Penyusunan laporan awal dan laporan akhir akan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL). Khususnya laporan akhir (laporan individu dan laporan kelompok), sebelum dijilid akan diadakan ujian pertanggungjawaban yang dilakukan oleh DPL atau tim yang ditunjuk oleh komisaun organizadora KKN.

Kegiatan dan Sistematika Penyusuanan Laporan yakni:

  1. Kebutuhan umum pembuatan:
  • Laporan diketik pada kertas berukuran kwarto (80 gram),
  • Laporan diketik dengan jarak 1.5 spasi,
  • Dengan batas-batas pengetikan seperti berikut ini:
  • Batas tepi atas (Top)               : 4 cm
  • Batas tepi bawah (Bottom)     : 3 cm
  • Batas tepi kiri (Left)               : 4 cm
  • Batas tepi kanan (Right)         : 3 cm
  • Ø Sampul berlapis karton,
  • Ø Laporan dijilid dengan warna/cover sebagai berikut:
  • Laporan Observasi                  : warna hijau
  • Laporan Individu                    : sesuai warna fakultas,
  • Laporan kelompok                  : sesuai warna Almamater
    • Laporan observasi dibuat secara kelompok sedangkan laporan akhir kegiatan terbagi dua yaitu laporan kelompok dan laporan individu,
    • Pengadaan Laporan:
  1. Laporan obsevasi dibuat tiga tangkap
  • Lokasi/Peserta                 : 1 buah
  • DPL                                : 1 buah
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  1. Laporan Individu dibuat dua rangkap:
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  • Lokasi/Suco                    : 1 buah
  1. Laporan Kelompok dibuat empat rangkap:
  • Suco                                : 1 buah
  • Sub Distrito                     : 1 buah
  • Distrito                            : 1 buah
  • Komisaun KKN              : 1 buah
  • Bagi mahasiswa yang ingin memiliki laporan individu/kelompok, dapat diusahakan sendiri,
  • Laporan observasi dikumpulkan paling lambat seminggu setelah peserta berada dilokasi,
  • Laporan sah bila telah ditandatangani oleh pimpinan setempat dan DPL,
  • Laporan observasi, individu dan kelompok diserahkan ke komisaun organizadora KKN melalui DPL,
  • Halaman pengesahan dan cover laporan dapat dilihat pada lampiran (1,2,3,4).
  1. Sistematika penyusunan laporan
    1. 1.      Laporan Observasi:

Judul

Persetujuan DPL

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I Pendahuluan

  1. Tujuan dan Pentingnya KKN/ESS
  2. Hasil kegiatan observasi

BAB II Permasalah dan Pemecahannya

  1. Permasalahan
  2. Alternatif Permasalahan

BAB III Program dan Pelaksanaan

  1. Program
  2. Pelaksanaan

BAB IV Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Lampiran

  1. 2.      Laporan Individu dan Kelompok

Judul

Persetujuan DPL

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I Pendahuluan

  1. Latar Belakang
  2. Keadaan Umum Wilayah
  3. Potensi Wilayah

BAB II Permasalah dan Pemecahannya

  1. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
  2. Alternatif Penyelesaiannya

BAB III Pelaksanaan Kegiatan

  1. Program-program kegiatan KKN/ESS
  2. Pelaksanaan KKN/ESS

BAB IV Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan KKN/ESS

  1. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
  2. Cara mengatasinya

BAB V Penutup

  1. Kesimpulan
  2. Saran

Lampiran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VI

PENILAIAN KULIAH KERJA NYATA / ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

 

6.1.  Pengertian

Penilaian merupakan bagian dari system kuliah kerja nyata (KKN/ESS) Universidade Oriental Timor Lorosa’e. penilaian terhadap program dimasukkan untuk mengetahui proses dan kemajuan pelaksanaan, sehingga dapat diketahui pula tingkat keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan, sehingga dapat diketahui pula tingkat keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program secara keseluruhan. Pada umumnya penilaian ESS meliputi semua prestasi fisik dan non fisik yang ditujukkan bagi program ESS. Wilayak kerja dan prestasi ESS. Penilaian terhadap program ESS dan wilayah kerja dilakukan bersama oleh komisaun organizadora, sedangkan penilain terhadap kegiatan pertama mahasiswa sebagai pelaksana ESS dilokasi mempunyai fungsi ganda yaitu pertama berhubungan dengan tingkat kemajuan pelaksanaan ESS dari waktu ke waktu pada lokasi yang sama; dan kedua berhubungan dengan fungsi akademis sebagai konsekuensi status ESS yang merupakan kegiatan yang bersifat intrakurikuler.

6.2.  Pokok – Pokok Penilaian

Penilain

Kelompok penilai terdiri dari pihak Universidade Oriental Timor-Lorosa’e, Pemerintah/Swasta yang diberi wewenang.

  1. Kelompok Universidade

Pemberi Coaching (PC) dan Komisaun Organizadora ESS

  • Pemberi Coaching (PC)

Kelompok penilai ini berasal dari lingkungan fakultas, Universidade maupun instansi terkait lain yang ditunjuk membekali peserta sebelum diterjunkan ke lokasi dan penilaian ini disebut Pra-Operasional. Pemberi coaching (PC) setelah membekali dengan materi yang diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk melaksanakan kegiatan ESS, maka akhir pembekalan (coaching) memberikan penilaian dengan cara tes tumatif yang dilakukan oleh PC atau pelaksanaannya dikuasakan kepada Komisaun Organizadora,

  • Komisaun Organizadora ESS

Pimpinan pengelola ESS yang dapat mempengaruhi dan memberikan penilain terhadap peserta adalah komisaun organizadora dan supervisor lainnya yang ditugaskan untuk kepentingan pengamatan dan evaluasi di lapangan.

Dosen pembimbing lapangan (DPL)

Dosen pembimbing lapangan adalah dosen yang melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program ESS yang dijalankan oleh peserta dilokasi. Dengan demikian diharapkan dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah orang yang paling mengetahui kondisi dan prestasi peserta di lokasi. Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugasnya dilapangan, DPL juga mempunyai kewajiban mengadakan penilaian terhadap hasil kerja dan prestasi peserta yang menjadi bimbingannya.

  1. b.      Komponen yang dinilai

Komponen-komponen yang dinilai dikumpulkan sejak peserta mengikuti pembekalan (Coaching), kegiatan Pra-ESS di kampus, pelaksanaan operasional di lapangan, dan sampai dengan pembuatan laporan akhir. Secara keseluruhan dapat dikelompokan menjadi:

1)      Penilaian pra-operasional yaitu penilain terhadap calon peserta selama berada di kampus. Penilaian ini terdiri dari:

v  Penguasan materi pembekalan melalui test sumatif, sebagai bukti jangkauan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disajikan,

v  Kedisiplinan, kerjasama dan kehadiran selama pembekalan,

2)      Penilaian operasional dilakukan sejak peserta diterjunkan ke lokasi sampai dengan penarikan sesuai batas waktu yang ditentukan. Penilaian tersebut dapat dilakukan oleh DPL, Komisaun organizadora, pejabat pemerintah yang meliputi komponen disiplin, kerjasama, penhayatan, pelaksanaan dan laporan, sebagai parameter untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing komponen.

Criteria minimal yang dapat dinilai yaitu:

  1. Pra-operasional (PO)

v  Presensi selama pembelakan,

v  Kedisiplinan semala pembekalan,

v  Pengusaan materi

v  Ketaatan terhadap tata tertib.

  1. Disiplin (D)

v  Kepatuhan terhadap kewajiban melaksanakan tugas,

v  Ketepatan dalam menggunakan waktu,

v  Kepatuhan terhadap tata tertib lain yang berlaku.

  1. Kerjasama (KS)

v  Kemampuan untuk mengadakan kerja sama antar peserta,

v  Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara peserta dengan pejawabat anggota masyarakat setempat,

v  Kamampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lainnya jika diperlukan.

  1. Penghayatan (PS)

v  Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi,

v  Kemampuan dalam pendekatan terhadap mayarakat dengan segala norma dan system nilainya/

  1. Pelaksanaan (PL)

v  Kemampuan/keberhasilan memanfaatkan dan mengali potensi dilokasi serta mengungkap dan memecahkannya,

v  Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan,

v  Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program.

  1. Laporan (LP)

v  Kemampuan untuk menyusun laporan observasi/individu dan kelompok,

v  Sistematika laporan,

v  Ketepatan menyusun laporan,

v  Kemampuan untuk mempertanggungjawabkan laporan baik individu maupun kelompok.

  1. c.    Cara Penilaian

Cara penilaian secara umum sesuai jumlah komponen yag dinilai dan jumlah kolom bagi penilai.

v  Nilai PO                           : 1 buah, nilai komisaun organizadora

v  Nilai D                             : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai Ks                            : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai Ph                            : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempan

v  Nilai PL                           : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

v  Nilai LP                           : 3 buah, nilai komisaun organizadora, DPL dan pejabat setempat

 

Hasil penilai tersebut, disajikan dalam lembar penilaian yang diatur oleh komisaun organizadora. Penilain berdasarkan konversi yang termuat dalam ketentuan peraturan akademik UNITAL seperti pada tabel berikut ini.

 

Nilai Angka (Skala)

Nilai Huruf

85 – 100

A

75 – 84.9

B

60 – 74.9

C

45 – 59.9

D

< 45

E

 

Bobot komponen yang dinilai.

Hasil penilaian yang telah diberikan oleh penilai, baik hasil penilaian pra-operasioan maupun nilai operasional, masing-masing komponen yang dinilai dari penilai diberi bobot sesuai dengan kepentingannya. Sesuai dengan misi yang dibawa oleh peserta ESS, yaitu kegiatan nyata dilapangan maka terdapat dua komponen penilaian dengan bobot yang berbeda. Penilai pra-operasional diberi bobot 10%, dan nilai operasional diberi bobot 90%. Untuk mengetahui lebih jelas komponen dan bobot penilaian dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.

 

Komponen Penilaian

PO

D

KS

PH

PL

LP

 Bobot

Komisaun Organizadora

10

5

5

5

5

30

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

5

5

5

20

10

45

Pejabat Setempat

5

5

5

10

25

Total

10

15

15

15

35

10

100

 

  1. Nilai Akhir

Mengacu pada komponen dan bobot penilaian sebagaiman dijelaskan pada point (d) diatas maka formulasi penilaian yang digunakan untuk menentukan Nilai Akhir (NA) adalah:

       NA = 30 (A) + 45 (B) + 25 (C)

                                

Keterangan:

                   A = Bobot nilai komisaun organizadora

                   B = Bobot nilai dosen pembimbing lapangan (DPL)

                   C = Bobot nilai pejabat setempat.

 

 

Rata-rata hitung diatas, dikonversikan dengan pedoman berikut yang merupakan penggabungan ketentuan peraturan akademik UNITAL. Pedoman konversi untuk menentukan nilai akhir akhir seperti pada tabel berikut ini.

 

Skala

Nilai Angka

Nilai

Predikat Kelulusan

NA

NH

< 45

0

E

Sangat Kurang (Tidak Lulus)

45 – 59.9

1

D

Kurang (Tidak Lulus)

60 – 74.9

2

C

Cukup

75 – 84.9

3

B

Baik

85 – 100

4

A

Sangat Baik

 

Nilai lambang bagi penilaian prestasi kerja mahasiswa mengandung pengertian kurang lebih sebagai berikut:

A = Memenuhi kriteria penilaian ditinjau dari semua komponen dan sudut pandang seluruh penilai serta merupakan individu terbaik dalam kelompok

B = Sekelompok mahasiswa terbaik kedua dalam kelompoknya yang memenuhi kriteria penilaian dan tidak kedapatan melakukan pelanggaran kelompoknya.

C = Seseorang atau kelompok peserta yang kurang atau tidak berprestasi sama sekali dalam kelompoknya serta pernah mendapat peringatan dari DPL dan Komisaun Organizadora ESS

D = Seseorang atau kelompok peserta yang tidak melakukan kegiatan sama sekali di lokasi kerja dan atau meninggalkan lokasi kerja melampaui ketentuan yang berlaku (tidak disiplin) sehingga dianggap dapat mencemarkan nama baik Almamater

E = Seseorang atau kelompok peserta ESS yang mendaftarkan diri tetapi tidak ikut ke lokasi ESS atau melakukan tindakan criminal yang telah terbukti menjatuhkan nama baik Almamater.

 

  1. Lain – lain
  • Nilai ESS bagi peserta yang dinyatakan lulus adalah A,B, dan C,
  • Bagi peserta ESS yang mengulang kembali ESS berlaku ketentuan seperti peserta yang baru,
  • Peserta ESS yang mendapat nilai D dan E, dinyatakan gagal dan wajib menggulang kembali ESS dengan biaya baru,
  • Ketentuan manual ini, hanya berlaku untuk ESS periode 2013 Universidade Oriental Timor Lorosa’e tahun akademik 2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran : 1

 

Contoh: Halaman Pengesahan

 

 

HALAMAN PEGESAHAN

Laporan Observasi Pelakasanaan Estágio e Serviço Social di sahkan pada

Hari, …….. tanggal, ………bulan, ……… tahun 2013

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pejabat Setempat                                                        Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

_________________                                                  _________________________

Nama Lengkap                                                                        Nama Lengkap

 

 

Catatan:

  1. Berlaku untuk laporan: Observasi, Individu dan Kelompok

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 2

 

Contoh: Cover Laporan Observasi

 

 

OBSERVASI PELAKSANAAN ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

TAHUN AKADEMIK: 2013

 

==============================================================

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

        Nama                                                                                                                            Nim

  1. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  2. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  3. ………………………………………………..                                                                 …………………………………

 

 

 

Aldeia                                                   : ………………………………………………………….

Suco                                                      : ……………………………………………………………..

Sub Distrito                                         : ……………………………………………………………..

Distrito                                                 : ……………………………………………………………..

========================================================================               

Lampiran: 3

Contoh: Cover Laporan Individu

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PELAKSANAAN ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL (ESS)

TAHUN AKADEMIK 2013

=============================================================================

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

 

Nama                                    : _____________________________________

Nim                                        : _____________________________________

Fakultas                               : _____________________________________

Jurusan                                                : _____________________________________

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : _____________________________________

Suco                                      : _____________________________________

Sub Distrito                         : _____________________________________

Distrito                                 : _____________________________________

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 4

 

 

Contoh: Cover Laporan Kelompok

 

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

 PELAKSANAAN ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL

TAHUN AKADEMIK: 2013

==============================================================

 

 

LAPORAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

                                Nama                                                                                                                    Nim

  1. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  2. ………………………………………………..                                                                 …………………………………
  3. ………………………………………………..                                                                 …………………………………

 

Aldeia                                                   : ………………………………………………………….

Suco                                                      : ……………………………………………………………..

Sub Distrito                                         : ……………………………………………………………..

Distrito                                                 : ……………………………………………………………..

 

 

 

 

 

Lampiran: 5

Contoh: Matrik Program Kerja

 

MATRIK PROGRAM KERJA

ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PERIODE 2013

 

 

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : ____________________________________

Suco                                      : ____________________________________

Sub Distrito                         : ____________________________________

Distrito                                 : ____________________________________

 

 

 

No

Program

Uraian

Tujuan

Frek

Jenis

Ket

Individu

Kelompok

1

2

3

4

5

6

7

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disetujui: Oleh Pimpinan Instansi                                                                      Dili,…../……./2013

                    Setempat                                                                                           Diketahuin dan disahkan

                                                                                                                                Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

______________________________                                                                _________________________

Nama Lengkap                                                                                                  Nama Lengkap

 

 

 

 

Lampiran: 6

Contoh: Matrik Rencana Kerja

 

MATRIK RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

ESTÁGIO SERVIÇO E SOCIAL (ESS)

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

PERIODE 2013

 

 

Lokasi ESS:

Aldeia                                   : ____________________________________

Suco                                      : ____________________________________

Sub Distrito                         : ____________________________________

Distrito                                 : ____________________________________

 

 

 

No

Program

Uraian

Frek

Bulan,

Jenis

Ket

1

2

3

4

5

6

Ind

Klp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disetujui: Oleh Pimpinan Instansi                                                                      Dili,…../……./2013

                    Setempat                                                                                           Diketahuin dan disahkan

                                                                                                                                Dosen Pembimbing Lapangan

 

 

______________________________                                                                _________________________

Nama Lengkap                                                                                                  Nama Lengkap

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 7

 

Contoh: Catatan Harian

 

CATATAN HARIAN

 

Lokasi ESS

Aldeia                   :_______________________________    Nama                            : _________________

Suco                      : _______________________________   Nim                                : _________________

Sub Distrito         : _______________________________   Fakultas       : _________________

Distrito                 : _______________________________   Jurusan        : _________________

 

 

No

Kegiatan

Lokasi

Hari

Tanggal

Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran: 8

 

UNIVERSIDADE ORIENTAL TIMOR LOROSA’E

ESTÁGIO E SERVIÇO SOCIAL (ESS)

PERIODO 2013

 

 

DAFTAR PENILAIAN

 

Aldeia                                   : __________________________

Suco                                      : __________________________

Sub Distrito                         : __________________________

Distrito                                 : __________________________

 

No

Nama

Nim

KOMPONEN PENILAIAN

NA

NH

Ket

PO

D

KS

PH

PL

LP

N

N

N

N

N

N

1

Antonia Amaral Nunes da Silva

993300009

90

75

60

70

95

90

80

B

LULUS

2

Joana Maria

944949999

50

30

40

40

40

90

48

D

GAGAL

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

24

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

28

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

30

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan:

  • PO       = Pra-Operasional                                                                  
  • D          = Disiplin                                                                    
  • KS        = Kerjasama                                                               
  • PH        = Penghayatan
  • PL        = Pelaksanaan
  • LP        = Laporan
  • NA       = Nilai Angka
  • NH       = Nilai Huruf
  • Ket       = Keterangan

 

Formulasi Nilai Akhir (NA) dengan metode Average:           

NA = PO + D + KS + PH + PL + LP                               

                            6

 

Formulasi Nilai Huruf (NH) dengan mentode pengujian logika

NH =if(NA>=85,”A”,if(NA>=75,”B”,if(NA>=60,”C”,if(NA>=45,”D”,”E”)))))

 

 

Formulasi Keterangan (Ket) dengan metode pengujian logika

Ket = if(NH=”A”,”LULUS”,if(NH=”B”,”LULUS”,if(NH=”C”,LULUS”,”GAGAL”)))

 

 

 

 

 

 

                      Diketahui                                                                       Dili, ___/_____/2013

            Chefe Komisaun ESS                                                             Secretario

 

 

Eng. Eusebio Dias Quintas, M.MA                                          Eng. Justino M. Pereira

                      Diketahui                                                                       Dili, ___/_____/2013

            Chefe Komisaun ESS                                                             Secretario

 

 

Eng. Eusebio Dias Quintas, M.MA                                          Eng. Justino M. Pereira

Silabus Aplikasi Kompuer

UNIVERSITAS ORIENTAL

FAKULTAS  EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

 

SILABUS

 

Program Studi             : Ekonomi Manajemen

Mata Kuliah                : Aplikasi Komputer

Kode Mata Kuliah      : ………

SKS                             : Teori : 2 SKS            Praktek : 1 SKS

Semester                      : II

MataKuliah Prasyarat : Pengantar Komputer

Dosen                          : Carlito da Silva, L.Ec

 

 

I.                   Deskripsi Mata  Kuliah

Memberikan pemahaman konsep dan kemampuan dalam menggunakan beberapa macam aplikasi komputer mulai dari penggunakan dan optimalisasi sistem oprasi, fungsi-fungsi dalam  program aplikasi perkantoran dan presentasi.

 

 

 

 

 

II.                Kompetensi Mata Kuliah

 

 

 

 

 

 

 

 

III.             Analisis Instruksional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV.             Strategi Perkuliahan

 

 

V.                Sumber Bahan

 

 

VI.             Penilaian

No.

Jenis Tagihan

Bobot

1

Kehadiran

10 %

2

Kuis dan Responsi

10 %

3

Tugas – tugas

20 %

4

Ujian Tengah Semester

30 %

5

Ujian Akhir Semester

30 %

Jumlah

100 %

 

 

VII.          Kegiatan Perkuliahan

Tatap Muka

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Pokok

Pengalaman Mengajar

Penilaian

Sumber Bahan

Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

1

Memahami Konsep aplikasi komputer
  • Memahami beberapa macam aplikasi komputer dan fungsinya
  • Memahami letak aplikasi dalam komputer
Pengantar Aplikasi Komputer Ceramah, Diskusi, Analisis Uraian A2 : Ch 1

B2 : Ch 1

2

Memahami fungsi Sistem Oprasi dalam Aplikasi
  • Memahami bagaimana mengoptimalisasi sistem oprasi dalam mendukung penggunaan aplikasi meliputi :

o   Setting file / folder

o   Pencarian

 

Sistem Operasi 1 Ceramah, Diskusi, Analisis Unjuk Kerja A2 : Ch 2

B2 : Ch 2

3

Memahami fungsi Sistem Oprasi dalam Aplikasi 2
  • Memahami bagaimana mengoptimalisasi sistem operasi dalam mendukung penggunaan aplikasi meliputi :

o   Fonts

o   Regional seting

 

Sistem Operasi 2 Ceramah, Diskusi, Analisis Unjuk Kerja A2 : Ch 2

B2 : Ch 2

4

Memahami fungsi – fungsi standar aplikasi pengolah kata

 

  • Memahami fungsi – fungsi yang ada dalam pengolah kata meliputi

– Page Setup

– Font

– Paragraf

– header dan footer

– bullet dan Numbering

– Drop Cap

Pengolah Kata 1 Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Unjuk Kerja A2 : Ch 8,9

A3 : Ch 1

B2 : Ch 8,9

5

Memahami fungsi – fungsi lain aplikasi pengolah kata

 

  • Memahami fungsi – fungsi yang ada dalam pengolah kata meliputi

–                Tab stop

–                Book Mark

–                TOC

Pengolah Kata II Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Tugas Individu Unjuk Kerja A3 : Ch 1

6

Memahami fungsi – fungsi dasar

spreadsheet

 

  • Memahami fungsi – fungsi yang ada dalam spreadshet meliputi

–                Format Cell

–                Oprasi Matematika

–                Oprasi statistika

Spreadshet Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Unjuk Kerja A3 : Ch 2

7

Memahami fungsi – fungsi dasar

spreadsheet

 

  • Memahami fungsi – fungsi yang ada dalam spreadshet meliputi

–                Fungsi IF

–                Fungsi Absolut dan

Relatif

–                Fungsi Text

Spreadshet Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Tugas Individu Unjuk Kerja A3 : Ch 2

8

Memahami fungsi – fungsi dasar

spreadsheet

 

  • Memahami fungsi – fungsi yang ada dalam spreadshet meliputi

–                Fungsi Time

–                Vlookup dan Hlookup

Spreadshet Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Unjuk Kerja A3 : Ch 2

9

Kombinasi fungsi dalam spreadshet

 

  • Memahami fungsi kombinasi yang ada dalam spreadshet meliputi

–                If dan statistik

–                If dan lookup

–                grafik

Spreadshet Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

Tugas Individu Unjuk Kerja A3 : Ch 2

10

Aplikasi Presentasi –          Memahami fungsi dalam presentas meliputi Animasi text dan gambar Aplikasi Presentasi Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

 

Unjuk Kerja A3 : Ch 3

11

Aplikasi Presentasi

(audio visual )

–          Kombinasi video dan suara dalam presentasi Aplikasi Presentasi Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

 

Tugas Individu Unjuk Kerja A3 : Ch 3

12

Aplikasi Presentasi –          Demonstasi Presentasi Aplikasi Presentasi Ceramah, Diskusi, Analisis,

Praktikum

 

Unjuk Kerja A3 : Ch 3

 

 

 

Dosen

 

 

Carlito da Silva, L.Ec

Merancang Suatu Kehamilan

Merancang Untuk Hamil

11 Tip untuk hamil dengan cepat

Tidak mudah untuk hamil dengan cepat dan kadang kadang ia boleh memberikan tekanan perasaan apabila sanak saudara dan kawan-kawan kerap bertanya soalan yang sama. Tekanan perasaan pula boleh mengurangkan lagi peluang anda untuk hamil.Dalam kebanyakan kes, cuma perubahan kecil sahaja yang perlu dibuat untuk menolong anda hamil dengan cepat.

Sekiranya anda merancang untuk hamil, terdapat 11 tip yang boleh anda amalkan untuk meningkatkan kesuburan anda dan seterusnya hamil dengan lebih cepat.

1. Fahami bagaimana kehamilan terjadi. Jika haid anda teratur, setiap pertengahan bulan telur akan dikeluarkan oleh ovari dan sekiranya dalam masa yang sama anda berhubungan, sperma dari faraj akan berenang kedalam rahim dan akan berjumpa dengan telur yang menanti di salur peranakan (salur fallopian). Persenyawaan akan terjadi dan selepas itu, telur yang bersenyawa akan mengalami implantasi dan berlakulah kehamilan. Memahami bagaimana sistem reproduksi anda berfungsi menjadikan anda lebih peka kepada faktor faktor kesuburan dan juga memahami mengapa wanita gagal hamil.

2. Jumpa doktor anda. Pastikan anda bebas dari sebarang masalah dengan membuat lawatan doktor. Masalah cyst, endometriosis atau fibroid adalah penyakit yang kerap dikaitkan dengan sukar hamil. Malangnya wanita sering mengalaminya tanpa sebarang tanda dan gejala dan sekiranya diagnosa dapat dibuat diperingkat awal, rawatan yang berkesan mungkin akan dapat diberikan dan mengelak dari masalah sukar hamil. Sekiranya haid anda teratur dan sudah mencuba selama 1 tahun untuk hamil, anda mungkin boleh mengambil kira ujian analisa sperma dan HSG ( hysteros-salphingography) untuk memastikan salur fallopian anda tidak tersumbat.

3. Dapatkan berat badan yang ideal. Sekiranya anda mempunyai berat badan yang terlalu besar atau terlalu kurus, ia mungkin boleh memberikan masaalah kepada kesuburan anda. Kawal berat badan dan cuba kira BMI (Body Mass Index) anda. BMI diantara 20-24 menunjukkan berat optimal.

4. Ketahui waktu subur anda. Hari subur anda cuma 4-5 hari sebulan dan dengan mengetahui dengan tepat hari subur, anda boleh meninggikan peluang untuk hamil. Hari subur boleh dikiranya dengan tepat sekiranya haid anda teratur. Catatkan BBT ( Suhu badan asas) anda dan cuba perhatikan tanda tanda ovulasi yang seperti lendir serviks yang lebih licin dan senak perut ditengah bulan. Anda boleh membeli kit ovulasi di farmasi sekiranya mahu untuk meramal masa ovulasi dengan lebih tepat.

5. Hubungan seks yang lebih kerap. Melakukan seks dengan lebih kerap adalah penting untuk memastikan anda hamil dengan cepat. Seks 3-4 kali seminggu adalah disarankan dan pada hari hari subur, berhubunganlah setiap hari. Sesetengah posisi seks boleh membuatkan anda lebih senang hamil seperti suami berada diatas (missionary position). Posisi ini mungkin yang terbaik untuk mempastikan penetrasi optimal dimana sperma dilepaskan paling rapat dengan servik. Untuk memastikan tiada tumpahan sperma, letakan bantal dibawah punggung anda selama 30 minit atau membiarkan zakar suami berada dalam faraj selama 15 minit selepas ejakulasi.

6. Tingkatkan kesuburan suami. Pastikan kesihatan reproduksi suami pada takat optimal dengan mempraktis cara hidup sihat termasuk makanan seimbang dan berat badan optimal, bersenam, tidak merokok dan elak dari sebarang minuman keras. Sekiranya terdapat sebarang isu semasa seks seperti ejakulasi pra-matang, eloklah anda boleh berbincang dengan doktor. Ia mungkin sebab anda lambat hamil.

7. Mengambil multivitamin. Adalah disarankan kepada semua wanita yang merancang untuk hamil mengambil vitamin harian termasuk asid folik untuk mengurangkan risiko janin cacat. Suami pula disarankan untuk mengambil supplemen zinc untuk meningkatkan pengeluaran sperma.

8. Bersenam secara rutin . Bersenam adalah cara untuk anda sihat secara keseluruhan dan lebih bersedia untuk menghadapi tekanan semasa hamil dan semasa bersalin.

9. Mengambil makanan yang seimbang. Mengawal pengambilan makanan amat penting terutama apabila anda mengalami masalah ovulasi dan masalah ovulasi pula berkait rapat dengan PCOS, iaitu salah satu sebab mengapa wanita sukar hamil. PCOS pula dikaitkan dengan masalah kebal terhadap insulin dimana ia akan menambahkan lagi masalah ovulasi anda.Berita baiknya, dengan hanya mengawal diet, kebanyakan wanita PCOS dapat menteraturkan haid mereka kembali seterusnya berovulasi secara semulajadi.

  • Amalkan memakan lelemak monounsaturated dan kurangkan lemak transfat (yang terdapat pada makanan yang segera)
  • Lebihkan protin dari sayuran seperti produk soya dan kurangkan makan daging.
  • Makanan makanan yang berfiber tinggi seperti seperti sayuran dan whole grains seperti oats.
  • Kurangkan gula dan sebarang karbohidrat termasuk nasi, mee, bihun dan sebagainya.
  • Kurangkan makanan berasaskan susu seperti ais krim, whole milk dan cheese.

 10. Kurangkan tekanan. Life is stressful, memang tak logik kalau tiada tekanan dalam hidup ni. Walau bagaimanapun terlalu tertekan dikaitkan pula dengan masalah ketidak suburan. Cuba buat aktiviti-aktivit ringan yang boleh mengurangkan tekanan anda seperti:

  • Memasak
  • Bersenam
  • Mendengar muzik
  • Membaca dan mendengar audiobooks
  • Manjakan diri anda dengan spa dan rawatan diri
  • Habiskan masa dengan kawan dan keluarga
  • Beromantik dengan suami

11. Jahuhi dadah, merokok dan minuman keras. Merokok, mengunakan dadah dan meminum minuman keras bukan sahaja memberi kesan negatif kepada kesuburan malahan meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kehamilan. Pastikan segala ubatan adalah selamat dimakan dan limitkan minuman kopi kepada 2 cawan sehari.

 

Cara Memperkirakan Masa Subur Mama

 

Mengetahui masa subur wanita sangat penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Bila Mama dan Papa ingin memiliki anak, maka hubungan intim harus dilakukan secara rutin pada masa subur. Sedangkan bila Mama dan Papa ingin menunda kehamilan, maka alat kontrasepsi seperti kondom harus digunakan pada hubungan intim yang dilakukan saat masa subur. Tapi bagaimana cara Mama mengetahui kapan masa subur Mama?

Pada dasarnya masa subur wanita bisa dilihat dalam skala besar ataupun kecil. Masa subur wanita pada skala besar berarti masa subur berdasarkan umur wanita. Seorang wanita berada dalam keadaan paling subur pada umur 20 – 24 tahun. Sedangkan pada saat berumur 40 tahun, peluang wanita untuk hamil menurun dari 90% menjadi 67%. Jadi, peluang kehamilan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya umur wanita, walaupun hal tersebut bukannya membuat kehamilan menjadi hal yang mustahil.

Sedangkan masa subur wanita pada skala kecil adalah masa subur wanita berdasarkan siklus bulanannya. Wanita umumnya berada dalam keadaan paling subur dalam hari-hari menjelang dan selama ovulasi, yaitu di tengah siklus datang bulan wanita. Itu sebabnya bila Mama dan Papa sedang merencanakan kehamilan, peluang akan meningkat dengan perencanaan yang baik yang dilakukan demi mengetahui masa subur Mama.

Masa subur Mama bisa diketahui dengan beberapa cara, di antaranya adalah:

1.   Mengamati perubahan fisik menjelang masa subur

Masa menjelang ovulasi memang tidak sejelas masa menjelang menstruasi. Tapi bila Mama mengamati tubuh Mama dengan seksama, Mama bisa mengetahui ketika tubuh Mama sedang mendekati proses ovulasi. Beberapa gejala menjelang ovulasi di antaranya adalah keluarnya sedikit bercak coklat, sedikit rasa sakit di salah satu sisi tubuh Mama, dan meningkatnya gairah seksual Mama.

 

2.   Menghitung siklus bulanan Mama

Ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus bulanan Mama, yaitu antara hari 11 dan 21 pada siklus datang bulan Mama. Untuk menentukan masa ini, hitunglah hari pertama dari siklus terakhir datang bulan Mama. Ada banyak kalkulator ovulasi di dunia maya yang bisa membantu Mama melakukan penghitungan ini.

 

3.   Mengukur suhu tubuh basal

Saat berovulasi, tubuh Mama memproduksi hormon progesterone yang mempertebal lapisan rahim dan sedikit menaikkan suhu tubuh Mama. Selama beberapa bulan, ukur suhu tubuh Mama setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur dengan thermometer basal yang bisa Mama dapatkan di sebagian besar apotik. Hal ini akan membantu untuk menentukan pola perubahan suhu tubuh Mama selama masa subur. Biasanya Mama subur sehari sebelum suhu tubuh turun dan sehari setelah suhu tubuh naik.

 

4.   Mendeteksi hormon leutinisasi (leuteinizing hormone / LH)

Hormon ini adalah hormon yang bertanggung jawab melepaskan telur pada masa ovulasi. Deteksi ini bisa dilakukan dengan alat pendeteksi ovulasi yang bisa Anda dapatkan di apotik.

 5.   Mengamati cairan leher vagina

Produksi cairan leher vagina berfungsi membantu melancarkan jalan sperma menuju telur. Seiring perkembangan siklus bulanan, maka cairan leher vagina akan mengalami perubahan. Setelah menstruasi, cairan leher vagina sangat sedikit. Ketika mendekati masa subur, cairan leher vagina akan bertambah banyak, jernih, dan elastis. Bentuk dan tekstur cairan leher vagina pada masa ini sedikit mirip putih telur mentah. Tapi ketika masa subur telah lewat dan kesuburan berkurang, maka cairan leher vagina akan berubah menjadi berwarna keabu-abuan, lengket, dan kental.

 

Setelah mengetahui cara untuk menentukan masa subur atau masa ovulasi Mama, maka Mama dan Papa harus mengambil keuntungan dari pengetahuan ini. Kebanyakan dokter kandungan akan menyarankan Mama dan Papa untuk berhubungan intim setiap hari atau setiap 2 hari sekali dimulai sejak 5 hari sebelum masa ovulasi dan berlanjut sampai sehari setelah masa ovulasi telah lewat. Karena walaupun sperma dapat bertahan hidup dalam sistem reproduksi wanita sampai selama 3 hari, tapi telur Mama hanya siap dibuahi selama 12-24 jam saja. Dengan melakukan hubungan intim sebelum, saat, dan sehari sesudah masa ovulasi, maka Mama akan mengoptimalkan peluang Mama untuk hamil.

 

 

Proses Perencanaan Pembangunan

Top of Form

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

D

alam arti luas proses perencanaan merupakan siklus yang meliputi beberapa tahapan kegiatan atau langkah berikut (Gambar 6.1) :

1        Keputusan untuk melakukan perencanaan

2        Mengembangkan kerangka organisasi perencanaan

3        Perumusan tujuan dan spesifikasi sasaran

4        Pengumpulan dan analisis data

5        Identifikasi beberapa alternative tindakan dan/atau kebijaksanaan

6        Menilai dan membandingkan beberapa alternative di atas

7        Memilih alternative terbaik

8        Implementasi

9        Pemantauan dan evaluasi

6.1       KEPUTUSAN MELAKUKAN PERENCANAAN

Keputusan paling awal dari keseluruhan proses perencanaan adalah keputusan politik untuk melakukan perencanaan. Keputusan ini diambil untuk mengatasi problema pembangunan dan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang diinginkan.

6.2       MENGEMBANGKAN ORGANISASI PERENCANAAN

Tahap kedua adalah membuat dan mengembangkan kerangka organisasi perencanaan dengan melibatkan tenaga-tenaga spesialis dari beberapa departemen pemerintah atau badan-badan lain. Organisasi ini meliputi : (a) hubungan-hubungan hierarkis diantara orang-orang yang terlibat dalam perencanaan itu sendiri (organisasi intern), (b) hubungan antara badan perencanaan itu dengan lembaga-lembaga  (atau aparat-aparat) lainnya yang terkait (organisasi ekstern). Formasi dan struktur organisasi ini disesuaikan dengan struktur permasalahan yang akan diselesaikan.

Fungsi badan perencanaan ini adalah : (a) menyusun rencana-rencana, (b) melaksanakan penelitian-penelitian pendahuluan, (c) menyusun peraturan-peraturan, (d) mengumpulkan data standar untuk keperluan perencanaan, (e) member nasehat dan laporan mengenai berbagai segi dari kebijaksanaan ekonomi (f) mengkoordinir semua kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh sektor-sektor pemerintahan lainnya dan bahkan juga oleh swasta, sehingga semuanya merupakan bahagian intergral dari suatu perencanaan nasional.

 

 

 

Gambar 6.1

Siklus Proses Perencanaan

Keputusan untuk melakukan perencanaan

 

Mengembangkan kerangka organisasi perencanaan

 

Perumusan tujuan dan spesifikasi sasaran

 

Pemantauan dan evaluasi

 

Pengumpulan dan analisis data

 

Identifikasi beberapa alternative tindakan

 

Menilai dan membandingkan beberapa alternative

 

Implementasi

 

Memilih alternative terbaik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.3       FORMULASI TUJUAN DAN SPESIFIKASI SASARAN

Tujuan dan sasaran mencerminkan prioritas perencanaan. Seterusnya keberhasilan suatu perencanaan biasanya ditunjukkan oleh seberapa jauh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapail. Sasaran atau tujuan perencanaan pembangunan ditetapkan oleh politisi. Keberhasilan suatu perencanaan pembangunan oleh karena itu juga ditentukan oleh para politisi.

6.4       PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan. Kegiatan ini diperlukan untuk mengetahui keadaan sekarang dan membuat proyeksi bagi masa yang akan datang.

 

6.5       IDENTIFIKASI BEBERAPA ALTERNATIF TINDAKAN

Suatu rencana bisa berbentuk sebuah dokumen tertulis yang mengandung berbagai tindakan (atau proyek) yang akan dilaksanakan. Untuk itu perencana harus mengidentifikasi beberapa alternative yang paling mungkin untuk dilaksanakan, untuk memecahkan problema pembangunan atau yang dipakai untuk mencapai sasaran. Dalam identifikasi alternative tersebut bisa digunakan berbagai bentuk teknik atau pendekatan, mulai dari yang paling sederhana (intuisi dan judgement) sampai kepada metoda-metoda yang sistematis, formal dan yang bersifat kuantitatif (matematis). Identifikasi berbagai alternative tersebut diperlukan untuk memudahkan pekerjaan para perencana pada tahap berikutnya, yakni membandingkan atau menilai beberapa alternative yang paling layak untuk dilaksanakan.

6.6       PROJECT APPRAISAL

Setelah berbagaii alternative tersebut diidentifikasi, maka langkah berikutnya adalah menilai dan membandingkan beberapa alternative tersebut. Langkah ini dikenal sebagai “plan appraisal” atau project appraisal. Appraisal berarti menilai keuntungan dan kerugian beberapa alternative tindakan atau proyek. Kegiatan membandingkan ini perlu dilakukan mengingat bahwa satu alternatif proyek di satu segi mungkin memiliki keuntungan tapi di segi lain mempunyai kekurangan bila dibandingkan dengan yang lainnya. Dengan membandingkan beberapa alternative ini, akan diperoleh satu proyek terbaik.

Untuk menilai dan membandingkan beberapa alternative tersebut diperlukan suatu kriteria atau teknik tertentu. Dalam hal teknik penilaian proyek-proyek ini ilmu ekonomi yang paling dahulu mengembangkannya. Hal ini tidak mengherankan, karena teknik penilaian proyek-proyek ini telah dikembangkan sebagai bahagian dari metodologi perencanaan pembangunan ekonomi. Teknik-teknik penilaian proyek-proyek ekonomi ini langsung memperhitungkan biaya dan manfaat (benefit) berbagai proyek. Tkenik yang paling banyak dipakai untuk menilai dan membandingkang proyek adalah CBA (cost-benefit analysis). Teknik ini mampu memberikan informasi yang dibutuhkan terutama yang bersifat kuantitatif. Pada tahun 1960-an dikembangkan lagi teknik EIA (Environment impact assessment) yang lebih menekankan pada analisis pengeruh proyek terhadap lingkungan alam (polusi, manfaat eksternal, dan sebagainya). Teknik lainnya adalah SIA (Social Impact Assesment ) yang lebih menekankan pengaruh proyek terhadap lingkungan sosial.

6.7       MEMILIH ALTERNATIF

Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai alternative atau proyek yang dikemukakan dipilihlah yang terbaik. Namun keputusan (alternative) yang akan dilaksanakan kembali ditentukan oleh para politisi.

 

 

6.8       IMPLEMENTASI

Implementasi (pelaksanaan) sering dianggap sebagai suatu kegiatan yang berad di luar ruang lingkup perencanaan, karena implementasi dari proyek atau program tertentu merupakan tanggungjawab dari pelaksana teknis atau administrative bukan tanggung jawab perencana. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa para perencana bisa mengabaikan tahap implementasi tersebut. Seringkali masalah implementasi merupakan salah satu kelemahan utama perencanaan di Negara-negara sedang membangun.

Perbincangan selanjutnya mengenai implementasi ini meliputi : (i) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi rencana, (ii) teknik implementasi dan (iii) manajemen proses implementasi.

6.8.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Rencana

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu rencana :

a.       Sifat proses perencanaan

b.      Organisasi perencanaan dan implementasi

c.       Isi rencana

d.      Manajemen proses implementasi

a.        Sifat Proses Perencanaan

Menurut konsep perencanaan siklis, implementasi adalah suatu kegiatan yang terpadu dengan proses persiapan rencana. Konsep ini memberikan dua keuntungan :

(1)          Menunjukkan bahwa implementasi secara logis merupakan kelanjutan dari tahap identifikasi dan pembandingan alternatif kegiatan rencana.

(2)          Menekankan pentingnya fungsi pemantauan (monitoring) dan evaluasi dari pelaksanaan rencana yang dapat memberikan umpan balik informasi bagi pengambilan keputusan.

b.        Organisasi Perencanaan dan Implementasi

Keberhasilan implementasi rencana sangat ditentukan oleh organisasi dan administrasi. Sebagai suatu proses siklis, perencanaan dalam arti luas bukan hanya pekerjaan seorang perencana, melainkan suatu proses yang jauh lebih rumit karena melibatkan banyak orang dan organisasi. Semuanya ini memerlukan koordinasi antara perencana professional, administrasi pemerintahan dan badan pelaksana lainnya. Semakin efektif dan efisien suatu organisasi dan administrasinya, semakin berhasil implementasi suatu rencana.

 

 

c.              Isi Rencana

Disain rencana harus jelas karena dipakai sebagai pedoman dalam implementasi. Berikut ini adalah permasalahan implementasi rencana yang sering dialami oleh beberapa NSB :

(1)          Konflik antara kaum politisi sering menghasilkan kesepakatan disain proyek yang semu sehingga sulit melaksanakannya.

(2)          Suatu proyek dirancang dengan standar yang tidak cocok dengan aspirasi politik dan masyarakat setempat.

(3)          Para konsultan dan teknisi asing yang dipakai kurang mengenal kondisi khusus NSB, sehingga disain proyek yang dihasilkan terlalu ambisius dan kurang mencerminkan kenyataan.

(4)          Suatu proyek terpaksa ditunda karena rencana biayanya terlalu besar sehingga dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan dana.

Berdasarkan pengalaman di atas, maka disarankan agar setiap rencana memperhatikan dengan seksama ketersediaan sumberdaya termasuk kondisi politik dan kemampuan administrative untuk mendukung implementasi rencana.

d.             Manajemen Proses Implementasi

Suatu rencana bagaimanapun realistisnya tidak akan bisa dilaksanakan kalau sumber-sumber yang diperlukan tidak tersedia dalam jumlah yang cukup pada tempat yang semestinya dan pada waktu yang tepat. Kekuranga-kekurangan dalam penyediaan sumber-sumber tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara penyiapan rencana dan prosedur alikasi sumber-sumber. Misalnya sulitnya koordinasi antara perencanaan lima tahun dengan proses penganggaran tahunan. Seringkali dana yang dibutuhkan tidak tersedia dalam waktu yang tepat. Demikian juga dengan masalah koordinasi tenaga kerja yang dibuuhkan dalam jumlah, kualitas dan tempat yang semestinya seringkali merupakan masalah serius dalam implementasi suatu rencana. Semuanya ini bersumber dari lemahnya organisasi dan manajemen implementasi rencana.

6.8.2 Teknik Implementasi

Fungsi utama teknik implementasi adalah mengidentifikasi struktur masalah implementasi dan menganalisis tahap-tahap yang harus ditangani secara khusus.

Teknik-teknik implementasi tersebut akan lebih efektif apabila diterapkan sebagai bahagian dari pendekatan menyeluruh dalam manajemen implementasi. Dengan pendekatan semacam itu, akan terjamin koordinasi antara berbagai tahap perencanaan dan proses implementasi, dan uga dengan badan-badan lain yang bertanggung jawab atas efisiensi pelaksanaan suatu rencana.

Secara keseluruhan ada dua jenis teknik yang biasa digunakan oleh para perencana untuk memecahkan berbagai masalah implementasi yaitu : (a) teknik tradisional dan (b) teknik jaringan kerja (network technique). Teknik sederhana antara lain meliputi : (i) PBS, (ii) Bar Charts dan (iii) Milestone. Sedangkan teknik jaringan kerja antara lain adalah : (i) CPA dan (ii) PERT.

a.         Project Breakdown Structure (PBS)

Project Breakdown Structure (PBS) adalah teknik yang menjabarkan suatu rencana atau proyek menjadi suatu struktur hierarki yang sistematis menurut komponen-komponennya. Disini perencana dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan antara berbagai komponen tersebut secara terpisah. PBS dapat dibangun atas dasar kombinasi pengalaman masa lalu dan pemikiran yang sistematis.

b.         Bar Charts

Teknik diagram batang (barcharts) meliputi teknik penajian bagian-bagian rencana atau proyek menurut suatu kerangka/jadwal waktu tertentu dalam bentuk skedul atau bagan sederhana.

c.         Milestone

Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik bar charts, yaitu dengan memasukkan kegiatan – kegiatan kunci (yang paling penting) pada suatu waktu kedalam diagram tersebut. Dengan demikian memungkinkan kita mengetahui hubungan dan ketergantungan antara satu aktivitas dengan aktivitas yang lain yang ditujukan oleh suatu tanda panah ketergantungan.

d.         Critical Path analysis (CPA)

Dalam analisis jalur kritis ini setiap kegiatan dicerminkan oleh tanda panah dan lingkaran mencerminkan suatu event (akhir suatu kegiatan). Diagram jaringan kerja ini mempunyai titik awal (startingpoints) dan titik akhir tujuan (finishingpoints). Sedangkan lamanya kegiatan dicerminkan oleh taksiran panjangnya garis panah. Diantara berbagai kegiatan tersebut akan dicari dan ditemui suatu jalur yang disebut jalur kritis (criticalpath), yaitu satu-satunya jalur yang paling efisien (optimal).

e.         Program Evaluation and Review Technique (PERT)

Teknik ini mirip dengan CPA, perbedaan pokoknya pada istilah perhitungan. Dalam PERT dilakukan tiga taksiran pada lamanya kegiatan. PERT ini juga menggunakan taksiran mengenai kemungkinan tentang waktu terlama dan tercepat pada event-event kunci.

6.8.3 Manajemen Proses Implementasi

Ada dua tipe manajemen proses implementasi yaitu :

a.                  Sistem Manajemen Implementasi (SMI)

b.                  Sistem Perencanaan Anggaran (SPA)

 

a.                  Sistem Manajemen Implementasi (SMI)

SMI adalah suatu system yang menekankan kepada koordinasi pelaksanaan suatu proyek melalui pemakaian kombinasi dari berbagai ukuran termasuk penerapan teknik-teknik implementasi, berbagai laporan prosedur pemantauan, serta berbagai laporan prosedur pemantauan, serta berbagai teknik manajemen yang dirancang untuk mengkoordinasikan hubungan kerja berbagai badan pelaksanaan suatu proyek. Contoh SMI adalah : ProgrammingImplementationManagement (PIM) dan Operation Room System (ORS).

Programming Implementation Management

PIM dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan metode programming, pengawasan operasional dan evaluasi berbagai proyek pengembangan kota. Sistem ini memiliki tiga elemen utama yaitu : (I) APE (Annual Programming Exercise = latihan membuat program tahunan), (II) MMM ( Monthly Management Meeting = pertemuan manajemen bulanan) dan (III) MMR (Monthly Management Report = laporan manajemen bulanan).

b.             Sistem Perencanaan Anggaran (SPA)

Dalam system ini koordinasi terutama ditekankan antara perencanaan (planning) dengan system anggaran (budgetting)  pemerintah. Di Negara-negara Sedang Membangun (NSB) sering terjadi kesenjangan antara perencanaan dengan sumber pembiayaan rencana tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan : (i) antara sasaran perencanaan dengan sasaran anggaran dan (ii) perbedaan metode perencanaan dengan anggaran. Perbedaan ini bersumber dari perbedaan persepsi antara perencana dengan pihak yang menentukan anggaran. Oleh karena itu perlu diadakan koordinasi atau mengubah metode perencanaan anggaran tersebut.

Ada dua pendekatan untuk memecahkan problema tersebut :

Pertama, menyesuaikan system perencanaan dengan system atau prosedur anggaran. Oleh karena system anggaran biasanya ditetapkan tahunan maka system perencanaan perlu diubah, misalnya dari rencana lima tahun menjadi rencana tahunan.

Kedua, mengubah prosedur anggaran. Biasanya dilakukan dengan mengklasifikasikan kembali berbagai komponen anggaran sedemikian rupa sehingga mencerminkan hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan sasaran program atau proyek perencanaan.

Pada mulanya SPA sudah mengandung kedua pendekatan itu. Misalnya pengalaman Amerika Serikat pada tahun 1960-an dengan sistemnya yang terkenal dengan PPBS (Planning, Programming Budgeting System). PPBS ini kemudian menyebar ke banyak Negara maju dengan melibatkan berbagai kondisi organisasi, termasuk organisasi swasta dan pemerintah ( Pemerintah Pusat dan Daerah) serta prosedur angggaran sektoral dan antar departemen. Di Inggris misalnya PPBS telah digunakan ditingkat pemerintahan local sebagai alat untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan antar departemen melalui apa yang dikenal sebagai perencanaan perusahaan.

Sesuai dengan namanya PPBS mengandung tiga elemen pokok yaitu : planning, programming dan budgeting.

Planning , meliputi identifikasi sasaran atau tujuan, formulasi beberapa alternative kegiatan, penentuan pilihan dan alokasi sumber-sumber.

Programming (pembuatan program), pada dasarnya berarti mengorganisir dan mengontrol berbagai aktivitas sebagai hasil dari keputusan perencanaan.

Budgeting (penganggaran), berarti proses transformasi keputusan-keputusan perencanaan dan program ke dalam rencana financial.

PPBS ini didasarkan atas asumsi bahwa suatu keputusan akan menjadi lebih baik apabila :

i.          Kita mengetahui apa yang akan kita capai.

ii.        Informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu tersedia

iii.      Efektivitas dari program, kebijaksanaan dan proyek yang sedang berlangsung dievaluasi.

iv.       Berbagai alternative untuk mencapai tujuan ikut dipertimbangkan dan dianalisis.

Seterusnya tahap-tahap yang harus dikerjakan untuk menerapkan system PPBS ini adalah :

(a)           Membuat struktur program. Berbagai aktifitas perencanaan dari berbagai badan dikelompokan dan dihubungkan dengan sasaran dan tujuan. Untuk itu tujuan induk dibagi menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil sehingga bisa dicapai dalam suatu paket kegiatan.

(b)          Menganalisis program, yang meliputi pembandingan beberapa program.

(c)           Mengadakan pemantauan (monitoring) dan menunjau kembali (reviewing) kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi rencana atau proyek-proyek tersebut.

6.9       PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Sewaktu tahap impelentasi berlangsung perlu dilakukan kegiatan pemantauan (monitoring) untuk menjamin agar implementasi itu tidak menyimpang dari rencana, serta untuk melacak berbagai masalah yang mungkin timbul selama proses implementasi. Idealnya pemantauan yang dilakukan kontinu. Disamping pemantauan sering diperlukan pula kegiatan evaluasi secara terinci, baik setelah dilakukan penyempurnaan maupun pada suatu waktu selama proses implementasi itu. Kegiatan evaluasi diperlukan untuk mengetahui sampai berapa jauh rencana itu telah mencapai sasarannya dan akibat-akibat yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Evaluasi itu membutuhkan tindakan pengumpulan data tambahan, baik yang berkaitan dengan rencana atau proyek bersangkuta maupun data umum. Dengan data itu para perencana dapat mengidentifikasi masalah-masalah baru yang juga bisa dipakai bagi kepentingan perencanaan berikutnya. Jadi kegiatan pemantauan dan evaluasi disini berfungsi untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan suatu rencana, serta memberikan informasi penting bagi aktivitas perencanaan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Diposkan oleh Yogi syah putra

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Popular Posts

A.    LATAR BELAKANG Teori-teori yang dikembangkan oleh Marx dan Engels mendapat banyak tanggapan dari para ekonom pada waktu itu, baik dar…

POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN MONETARIS Ketidakberhasilan ajaran2 Keynes dlm memecahkan masalah2 yg dihadapi melahirkan suatu aliran baru yg …

KEADAAN EKONOMI INDONESIAPADA MASA AWAL KEERDEKAAN (1945) HINGGA 1950 A.    KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN Keadaan ekonomi In…

7.1. MONOPOLI: TEORI DASAR Perusahaan monopoli adalah industri, tetapi memiliki pesaing. Hal ini merupakan kurva agregat permintaan konsume…

ALIRAN SEJARAH (HISTORIS) Dengan berhasilnya tokoh-tokoh neo-klasik dalam mementahkan serangan pemikiran-pemikiran sosialis/marxis, maka b…

Sebelum munculnya sistem ekonomi sosialisme, dunia barat telah mapan menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Banyak bermunculan tokoh pemikir …

Aliran sejarah di kembangkan di daratan Amerika Serikat pada tahun 20-an muncul aliran pemikiran ekonomi lain yang disebut aliran “institusi…

Pada tahun 1971-1973 perekonomian Amerika Serikat mengalami boom karena kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif pada periode-periode…

1 6.1 PENDAHULUAN             kita mencatat dalam bab l5 bahwa tarif impor adalah bentuk paling umum dari hambatan perdagangan dan ba…

Pasar sejauh ini ditandai dengan adanya baik penjual tunggal (monopoli) atau jumlah yang sangat besar penjual (persaingan sempurna dan persa…

Copyright 2011 Ilmu Ekonomi.All rights reserved. Powered by Blogger
Baltimore Listing, Baltimore Hotels and Baltimore Travel Guide.

 

Metode Penelitian

   

Metodologi penelitian

 

Artikel ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengubah artikel ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai.

 

 

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.

Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.[tampilkan]

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.[rujukan?] Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.[rujukan?] Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. [1] Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[rujukan?] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.[rujukan?]

 

Daftar isi

Prinsip metodologi

Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:

A. Rene Descartes

Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:[rujukan?]

1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.

Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.

2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:

(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,

(b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.

(c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.

(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.

(e)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.[rujukan?]

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut[rujukan?]:

(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.

(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.

(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.

4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera.[rujukan?] Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain.[rujukan?] Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.[rujukan?]

5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).[rujukan?] Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik.[rujukan?] Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani.[rujukan?] Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh.[rujukan?] Jiwa manusia itu abadi.[3]

B. Alfred Julesayer

Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:[rujukan?]

1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan

2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna

3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.[4]

C. Karl Raimund Popper

K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:[rujukan?]

1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.

2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.

3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATI[5]ON).

Karakteristik penelitian

1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.[rujukan?]

2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?]

3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. [6]

Proses penelitian

1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?]

2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?]

Paradigma penelitian

Paradigma kuantitatif

a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.[rujukan?]

b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.[rujukan?]

c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.[rujukan?]

d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.[rujukan?]

e. Bebas nilai dan tidak bias.[rujukan?]

f. Pendekatan deduktif.[rujukan?]

g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.[rujukan?]

Paradigma kualitatif

a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.[rujukan?]

b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.[rujukan?]

c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.[rujukan?]

d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[rujukan?]

e. Tidak bebas nilai dan bias.[rujukan?]

f. Pendekatan induktif.[rujukan?]

g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.[rujukan?]

Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif

Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?] Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian.[rujukan?] Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :[rujukan?]

1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai.[rujukan?] Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai,

2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.[rujukan?]

3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif. [7]

Metode ilmiah

Berkas:Adam Smith.jpg

Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan

Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah.[rujukan?] Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria tertentu.[rujukan?] Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).[rujukan?]

Karakteristik ilmu

Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.[rujukan?] Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang benar atau umumnya bernilai benar).[rujukan?] Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat untuk memprediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.[rujukan?]

Jenis-jenis penelitian ilmiah

Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan[rujukan?]:

(1) Tujuan;

(2) Pendekatan;

(3) Tempat;

(4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;

(5) Bidang ilmu yang diteliti;

(6) Taraf Penelitian;

(7) Teknik yang digunakan;

(8) Keilmiahan;

(9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.

Kriteria penelitian ilmiah

1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,[rujukan?]

2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,[rujukan?]

3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan pengungkapan data,[rujukan?]

4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,[rujukan?]

5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,[rujukan?]

6. Menarik kesimpulan secara obyektif,[rujukan?]

7. Melaporkan hasil secara parsimony,[rujukan?]

8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi. [8]

Penelitian bisnis

Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan obyektif untuk membantu pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.[rujukan?]

Klasifikasi penelitian bisnis

Berdasarkan tujuan penelitian

1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep dasar)[rujukan?]

a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi teori, tipe: hopotesis a priori[rujukan?]

b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta[rujukan?]

2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)

a. penelitian evaluasi[rujukan?]

b. penelitian dan pengembangan[rujukan?]

c. penelitian aksi[rujukan?]

Berdasarkan karakteristik masalah

1. Penelitian historis[rujukan?]

2. Penelitian desktriptif[rujukan?]

3. Studi kasus lapangan[rujukan?]

4. Penelitian korelasional[rujukan?]

5. Kausal-komparatif[rujukan?]

6. Eksperimen[rujukan?]

Berdasarkan jenis data

1. Penelitian opini (opinion research)[rujukan?]

2. Penelitian empiris (empirical research)[rujukan?]

3. Penelitian arsip (archieval research)[rujukan?]

Referensi

  1. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metodologi+penelitian+bisnis&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=337ae19756b80444
  2. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
  3. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
  4. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
  5. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
  6. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
  7. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
  8. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metodologi+penelitian+bisnis&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=337ae19756b80444

Kategori:

Top of Form

Bottom of Form

Komunitas

Wikipedia

Cetak/ekspor

Peralatan

 

www.laylatu.wordpress.com